TUGAS SOFTSKILL TEKNOLOGI INF & MULTIMEDIA # STATIC STRUCTURAL ANALYSIS

12345

6

7

8910101112

JURNAL INTERNASIONAL DARI AEROSPACE DAN TEKNIK MESIN

CFD, STRUKTURAL DAN ANALISIS GETARAN DARI TURBIN UAP PISAU ROTOR

ABSTRAK
Pada turbin uap, energi panas uap diubah menjadi energi mekanik oleh menimpa kecepatan tinggi uap kebilah rotor dansehingga mengubah momentum. Dalam karya ini pisau turbin uap rotor yang digunakan yang telah beroperasi bertahun-tahun. Kinerja pisau rotor dianalisis untuk mengetahui apakah memenuhi persyaratan desain atau tidak. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode komputasi dinamika fluida dan analisis struktural, karena ketersediaan kekuasaan komputer dan algoritma numerik efisien dan menghindari setup eksperimental mahal. Dalam penelitian ini, efekbeban termal, sentrifugal dan beban dampak. uap pada pisau dianalisis dalam hal tekanan dan deformasi diproduksi. Distribusi temperatur untuk menghitung beban termal diperoleh dengan melakukan konjugasi perpindahan panas analisis pisau menggunakan CFD di ANSYS CFX 15,0
perangkat lunak. Beban strukturali. centrifugal danbeban dampak uap dihitung secara analitis dan diterapkan pada Model dalam modul struktural statisANSYS 15.0 software dan tekanan dan deformasi dicatat. Juga untuk memeriksa Kegagalan pisau karena respon resonansi berlebihan modal yanganalisis pisau untuk mendapatkan bentuk modus yang berbeda dan deformasi yang sesuaipada berbagai kecepatan operasional. diagram Campbell juga dibuat di berbagai eksitasi frekuensi untuk menghitung kecepatan kritis. Hasil menunjukkan hasil yang memuaskan kecuali pada Beberapa akar tepi yang memiliki nilai-nilai yang berlebihan stres dan perlu didesain ulang. Itu Hasil getaran juga memuaskan karena tidakada yang kritis kecepatan eksitasi sinkron kecepatan namun kritis kecepatan ada untuk tingkat yang lebih tinggi dari frekuensi eksitasi.

Kata kunci

baling-baling turbin uap, CFD, ANSYS-CFX, Conjugateperpindahan panas, gaya sentrifugal, gaya aksial dan gaya tangensial,Resonansi, diagram Campbell, kecepatanKritis, ANSYS15.0

1. PENDAHULUAN

Sebuah turbin uap adalah salah satu yang paling serbaguna dan tertuateknologi yang digunakan di pembangkit listrik karena yanglebih tinggiefisiensi dan biaya yang lebih rendah. Kapasitas turbin uap dapat berkisar dari sekecil 0,75 KW sebagai besar sebagai 1500000listrik KW. Turbin uap bekerja dengan menimpa para uap bertekanan pada baling-baling yang berputar lanjut batang. Sehingga baling-baling adalah jantung dari turbin uapdan bentuk atau profil sangatmempengaruhi output, efisiensi dan kegunaan dari turbin uap. Mereka adalah yang paling penting komponen turbin uap di mana kegagalan sering terjadi.Kinerja turbin uap selama periode waktu tergantung pada parameter seperti pisau geometri, pisau material, kondisi operasi dan finishing permukaan pisau, dll pisau desain adalah tugas multi-disiplin.Melibatkan termodinamika, aerodinamis,mekanik dan materi disiplin ilmu. Penyebab utama memecah di mesin turbo adalah kegagalan blade rotor. Kegagalan blade rotor dapat menyebabkan konsekuensi bencana baik secara fisik dan ekonomi. Selama hidup layanan,baling-baling mengalami banyak degradasi dan Deviation dari profil yang dirancang. Tantangan utama dalam merancang baling-baling adalah lingkungan operasi yang merugikan yang meliputi suhu uap tinggi dan kecepatan rotasi tinggi turbin uap yang menghasilkan thermal dan struktural tekanan yang lebih mengarah kemerayap dan fenomena kelelahan dan akhirnya kegagalan pisau. Untuk menahan kondisi tersebut, uap bilah turbin yang terbuat dari paduan super sekarang hari untuk layanan di tinggi suhu. paduan super terdiri dari nikel – super paduan dasar, kobalt- paduan super dasar dan paduan super dasar besi. Pisau turbin uap terutama terbuat dari Nickel – superalloy dasar. Stabilitas termal, tarik dan kelelahan kekuatan yang sangat baik, ketahanan terhadap merayap dan panas korosi, dan stabilitas struktur mikro yang dimiliki oleh Nickel – superalloy dasar membuat bahan pilihan yang optimal untuk aplikasi di bilah turbin.kegagalan blade turbin juga terjadi karena resonansi yang berlebihantanggapan. Resonansi terjadi ketikafrekuensi eksitasi cocok dengan frekuensi alami dari pisau dan amplitudo getaran menjadi sangat tinggi. Frekuensi natural dan deformasi di berbagai modus bentuk bisadihitung pada berbagai kecepatan rotasi dari pisau. Diagram Campbell ditarik untuk mendapatkan nilai-nilai kecepatan kritis pada berbagai frekuensi eksitasi.

2. SIFAT BAHAN DAN MODELING

Blade turbin uap rotor milik turbin reaksi impuls. Sudu rotor telah bekerja selamabertahun-tahun.

2.1 Properti Material

Pisau rotor terbuat dari paduan yang super nikel Inconel 718.Suatu Sifat material dari Inconel 718 diberikan pada Tabel 1.

Table 1: INCONEL 718 properties

Sifat uap diberikan dalam Tabel 2.

Table 2. Property Uap

 

2.2 PEMODELAN

Pemodelan pisau rotor dilakukan dengan reverse engineering menggunakan scanner cahaya putih dan Geomagic software desain X. Model padat ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1: Model Padat pisau rotor

 

3. ELEMEN HINGGA ANALISIS

3.1 Computational Fluid Dynamics

Sebuah konjugat analisis perpindahan panas dilakukan dalam perangkat lunak ANSYS CFX untuk mendapatkan distribusitemperatur dengan memecahkan persamaan konveksi panas dalam domain cairan (Navier Stroke solver) dan persamaan konduksi panas dalam domain padat (Finite elemen solver). Sebuah domain cairan didefinisikan sekitar pisau yang solid untuk menentukan aliran uap. Domain Cairan terdiri dari kain kafan, hub, inlet, outlet dan batas-batas periodik untuk menentukan kondisi operasi akurat. Domain yang solid terdiri dari blademodel.

3.1.1 Modeling

Rotor blade model solid diimpor dalam CATIA V5 R 19 software dan domain fluida juga dimodelkan dalam perangkat lunak yang sama. Domain padat dan cairan diperlihatkan Gambar 2.

Gambar 2: Solid dan domain cairan

 

3.1.2 Meshing

Meshing dari domain baik padat dan cairan dilakukan di ANSYS 15.0 modul CFX saja.
Ukuran unsur 8mm digunakan untuk blade dan 12 mm untuk domain cairan.domain padat dan cairan menyatu ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3: jerat domain padat dan cairan

 

3.1.3 Kondisi Operasi:

Padat domain:

Bahan: Inconel 718

Domain: Stationary

perpindahan panas: energi termal

suhu awal: 298,15 K

Domain cairan:

Bahan: steam kering

Domain: Stationary

perpindahan panas: Jumlah energi

Model Turbulensi: K-Epsilon

Inlet:

Tekanan total: 17,64 bar

Total suhu Inlet: 698,15 K

arah aliran: Normal ke inlet batas

Outlet:
tekanan statis: 14.52 bar

berkala dinding: halus dinding adiabatik dengan tidak ada slip transfer kondisi panas antara domain padat dan cairan: Konservatif antarmuka metode fluks.
Max. ada iterasi: 100

Residual nilai RMS: 0,00055

kontrol pemecah:

Skema adveksi: Resolusi Tinggi

Min. ada iterasi: 1

Max. ada iterasi: 100

Residual nilai RMS: 0,00055

Waktu kontrol skala: Automatic Solusinya

Adalahdilakukan dalam mode berjalan sejajar dan prioritas menjalankan standar.
Domain padat dan cairan dengan kondisi batas areshown pada Gambar 4.

Gambar 4: domain padat dan cairan dengan kondisi batas

 

3.1.4 Hasil dan diskusi

Di CFD posting, distribusi temperatur rotor
pisau diperoleh seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 5: Distribusi temperatur sepanjang rotor blade

 

Suhu pisau berkisar dari maksimum 697 K untuk minimal 632 K.Sejak pisau melengkung panjang panjangnya, sehingga uap menyerang bagian yang berbeda dari pisau pada waktu yang berbeda, sehingga ada nilai suhu yang berbeda sepanjang pinggiran pisau. Suhu maksimum terjadi pada akar dan di ujung pisau. Distribusi temperatur diperlukan untuk menghitung tegangan termal pada pisau.

 

3.2 Analisis Struktural

Analisis struktur pisau dilakukan di ANSYS modul struktural statis. Geometri dan solusi yang diimpor dari modul ANSYS CFX. Model fluidaditekan dan model pisau padat menyatu lagi.

3.2.1 Meshing

Meshing pisau dilakukan di ANSYS 15.0. The menyatu blade ditunjukkan pada Gambar 6.Jumlah node: 60583Jumlah elemen: 34480

Gambar 6: Pisau meshing di ANSYS

 

3.2.2 Kondisi batas dan beban

Kondisi batas:

Bagian akar dari pisau adalah tetap RPM pisau: 3000

beban:
beban termal: Diimpor dari ANSYS CFX

beban sentrifugal: 205726 N

beban aksial: 54,90 N

beban tangensial: 282,11 N
Sentrifugal, aksial dan beban tangensial dihitung dari kondisi operasi, dimensi pisau dan inlet dan outlet segitiga kecepatan. Spesifikasi rotor blade dan kondisi operasi yang diberikan pada Tabel 3.

pengaturan analisis:

Jumlah langkah: 10

Langkah waktu akhir: 1 detik

Waktu loncatan: Otomatis

Solver: Program dikendalikan.

Tabel 3: spesifikasi Blade dan kondisioperasi

 

3.2.3 Hasil dan diskusi

Menerapkan atas diberikan termal,sentrifugal, aksial dan beban tangensial, stres dan deformasi nilai-nilai yang ditentukan untuk blade rotor di bagian solusi dari modul struktural statis. Nilai stres diberikan pada Gambar 7 dan deformasi total nilai pada Gambar 8. stres bervariasi dari nilai maksimal 6652,2 MPa untuk nilai minimum 0,18508 MPa. Jadi jika pisau ini untuk digunakan kembali bagian akar harus didesain ulang atau pisau harus diganti.Total deformasi bawah beban ini bervariasi dari nilai maksimum 22,205 mm untuk nilai minimum 0 mm. Hasil deformasiyang seperti yang diharapkan, maksimum di ujung dan nol pada bagian akar di manapisau adalah tetap.

Gambar 7: Von-Mises Distribusi tegangan sepanjang pisau

Gambar 8: distribusi Deformasi sepanjang pisau

 

3.3 Analisis Getaran

Sebuah analisis getaran pra-stres atau paksa pisau rotor dilakukan dalam modul analisis modal dari ANSYS 15.0. Untuk pra-menekankan hasil solusi analisis struktur statis sebelumnya diimpor ke setup analisis modal.Beban termal, aksial dan tangensial tetap sama tetapi perubahan gaya sentrifugal untuk kecepatan rotasi yang berbeda dari turbin. Kecepatan rotasi dari turbin yang digunakan adalah 0, 10, 20, 30, 40 dan 50 Hertz. Sesuai untuk setiap nilai kecepatan rotasi atau gaya sentrifugal dan kekuatan lain, bentuk modus, frekuensi alami dan deformasi dihitung. Nilai-nilai Sentrifugal, aksial dan pasukan tangensial pada nilai yang berbeda dari kecepatan operasional diberikan dalam Tabel 4.

Tabel 4: Centrifugal, gaya aksial dan tangensial pada kecepatan operasi yang berbeda

Frekuensi alami pada kecepatan rotasi yang berbeda diberikan dalam Tabel 5 dan total deformasi pada Tabel 6.

Tabel 5: frekuensi Alam pada kecepatan rotasi yang berbeda

Tabel 6: Deformasi pada kecepatan rotasi yang berbeda

Frekuensi natural dan jumlah deformasi pada berbeda.

mode pada kecepatan operasional 50 HZ ditunjukkan pada Gambar 9.Akhirnyadiagram Campbell diambil untukmengidentifikasi kecepatan kritis dari pisau rotor di mana resonansi dapat terjadi. kecepatan kritis terjadi ketika frekuensi eksitasi bertepatan dengan frekuensi alami dari pisau.Diagram Campbell pada berbagai frekuensi eksitasi diplot seperti yangditunjukkan pada Gambar 10. Hasil yang diperoleh dari diagram Campbellmenunjukkan nilai kecepatan kritis pada berbagai frekuensi eksitasi seperti yang ditunjukkan pada Tabel 7.

Tabel 7: Campbell hasil diagram

4. KESIMPULAN

Dalam tulisan ini perpindahan panas dan kekuatan struktural dari pisau rotor dipelajari menggunakan analisisperpindahan panas konjugat dan analisis elemen hingga menerapkan beban sentrifugal dan dampaknya bersama dengan analisis getaran pisau. Kesimpulan utama yang diperoleh adalah sebagai berikut:

  1. Conjugate analisis perpindahan panasdilakukan untuk mensimulasikanperpindahan panas antara blade rotor dan uap untuk mendapatkan distribusi suhu rotor pembuatan pisau penggunaan CATIA V5 R19 untuk pemodelan solid dan ANSYS CFX 15.0 untuk analisis.
  2. stres secara keseluruhan diperoleh sepanjang pisau jauh di bawah kekuatan luluh pisau kecuali di beberapa tepi root, di mana itu adalah sangat tinggi. Hal ini disebabkan tingginya nilai tegangan termal. stres sehingga thermal bersama dengan stres akibat gaya sentrifugal dan gaya dampak uap memberikan informasi lebih berharga tentang kegagalan pisau.
  3. Berdasarkan hasil stress, pisau rotor menunjukkan kegagalan pada bagian akar dan dengan demikian perludirancang ulang pada bagian akar untuk memenuhi persyaratan desain.
  4. Hasil analisis getaran dan diagram
    Campbell yang memuaskan, karena tidak ada kecepatan kritis pada kecepatan eksitasi synchronous, namun kecepatan kritis ada untuk Eksitasi yang lebih tinggi.

 

5. PENGETAHUAN

Saya ingin menyampaikan salam tulus saya, penghargaan dan terima kasih kepada Prof. Arun K Lall (Jurusan Teknik Mesin, PEC University of Technology Chandigarh) untuk membimbing saya dalam pekerjaan penelitian saya. Saya juga berterima kasih kepada Mr Sandeep Sharma, kepala Teknis, Aerosphere, Chandigarh untuk memberikan bimbingan teknis yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan saya. Saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih saya untuk Aerosphere untuk memberikan masukan akademik, bimbingan & dukungan selama periode ini. Terima kasih khusus kepada keluarga saya dan teman-teman untuk dukungan yang mereka telah memberi saya seluruh pekerjaan saya.

 

Gambar 9: frekuensi Alam, Deformasi pada berbagai bentuk modus dengan kecepatan operasional 50 Hz

Gambar 10.Diagram Campbell

 

6. REFERENSI

[1] Bohn D dan Heuer T, Juni 2001, “aliran

Conjugate dan perhitungan perpindahan
panas dari tekanan tinggi turbin nozzle
guide vane”, Prosiding 15 AIAA
Computational Fluid Konferensi
Dinamis, Anaheim, California, USA.

[2] Dieter E Bohn dan Kristen Tummers
2003, “Numerical 3-D Conjugate Arus
dan Heat Transfer Investigasi dari
Transonik Konveksi Cooled Thermal
Barrier Coated Turbine Gratis Vane
dengan Reduced Pendingin Mass Aliran
Fluida”, Prosiding ASME Turbo Expo,
Atlanta, Georgia, USA Vol. 5, pp 279-
286.

[3] GWO Ching Tsai, 2004, “Rotating
perilaku getaran pisau turbin dengan
kelompok-kelompok yang berbeda dari
pisau”, Journal of Sound dan Getaran
Volume 271, Issues 3-5, hlm 547-575.

[4]Romuald Rzadkowski, Piotr Lampart,
Leszek Kwapisz, Marcin Drewczyński,
Mariusz Szymaniak 2010 “Transient,
Termodinamika, Thermal dan Analisis
Struktur dari Turbin Uap Selama Its
Start-Up”, Prosiding ASME Turbo
Expo, Glasgow, UK, pp 1103 -1112.

[5]B. Deeanraju, P. Lawrence dan G.
Sankaranarayanan, Juli 2011, “Analisis
Teoritis Turbin Gas Blade oleh Finite
Element Method”, dunia ilmiah, Vol. 9,
No. 9.

[6] Sivakumar Pennaturu, P Issac prasad Juli
2014, “kinerja Mengevaluasi dari Steam
Turbine menggunakan CFD”, IJLTET,
Vol.4, pp 299-304.

[7]Yonghui Xie, Kun Lu, Le Liu dan
Gongnan Xie, 2014, “Analisis Ditambah
Fluid-Thermal-Struktural dari Turbine
Radial Inflow Micro Gas Menggunakan
Computational Fluid Dynamics dan
Komputasi Mekanik Padat”, Hindawi
Publishing Corporation, Volume 2014,
pp 121-130.

[8] Uap dan Gas Turbin dan Pembangkit
Listrik Teknik, Dr. R. Yadav.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SOFTWARE TEKNIK MESIN

SoftWare Yang Digunakan Pada Teknik Mesin

Perkembangan dunia industri khususnya dalam bidang manufactur, hal ini diikuti dengan munculnya berbagai macam software untuk mendukung kegiatan di bidang tersebut.misalnyaMatLab, SolidWorks, AutoCAD, Catia, Autodesk Inventor, Pro-E, UG, Mastercam, dll yang umum saat anda bekerja di bidang manufaktur. Software- software tersebut tentu tidak asing di kalangan mahasiswa, dan apakah kita saat ini telah siap bekerja dengan perkembangan?

Pada kesempatan ini, saya mencoba memperkenalkan beberapa software yaitu Matlab, SolidWorks dan Autodesk Inventor. Dengan software tersebut kita akan menemukan beberapa kemudahan mulai dari desain produk (mulai dari menggambar sket, menggambar 3D, 2D dan membuat gambar assembly).Bagi mahasiswa jurusan Teknik Mesin yang mempelajari tentang Engineering Design, tentu tidak asing dengan beberapa software tersebut.Software untuk desain yang wajib dikuasai oleh seorang Engineer.

1.1 Penjelasan Matlab

Matlab merupakan sebuah singkatan dari Matrix Laboratory,yang pertama kali dikenalkan oleh University of New Mexico dan University of Stanford pada tahun 1970. software ini pertama kali memang digunakan untuk keperluan analisis numerik, aljabar linier dan teori tentang matriks. Pada awalnya, program ini merupakan interface untuk koleksi rutin-rutin numeric dari proyek LINPACK dan EISPACK, dan dikembangkan menggunkan bahasa FORTRAN namun sekarang merupakan produk komersial dari perusahaan Mathworks, Inc.yang dalam perkembangan selanjutnya dikembangkan menggunakan bahasa C++ dan assembler (utamanya untuk fungsi-fungsi dasar MATLAB). MATLAB telah berkembang menjadi sebuah environment pemrograman yang canggih yang berisi fungsi-fungsi built-in untuk melakukan tugas pengolahan sinyal, aljabar linier, dan kalkulasi matematis lainnya. MATLAB juga berisi toolbox yang berisi fungsi-fungsi tambahan untuk aplikasi khusus .MATLAB bersifat extensible, dalam arti bahwa seorang pengguna dapat menulis fungsi baru untuk ditambahkan pada library ketika fungsi-fungsi built-in yang tersedia tidak dapat melakukan tugas tertentu. Kemampuan pemrograman yang dibutuhkan tidak terlalu sulit bila Anda telah memiliki pengalaman dalam pemrograman bahasa lain seperti C, PASCAL, atau FORTRAN. MATLAB merupakan merk software yang dikembangkan oleh Mathworks.Inc merupakan software yang paling efisien untuk perhitungan numeric berbasis matriks.Dengan demikian jika di dalam perhitungan kita dapat menformulasikan masalah ke dalam format matriks maka MATLABmerupakan software terbaik untuk penyelesaian numericnya.Saat ini, kemampuan dan fitur yang dimiliki oleh Matlab sudah jauh lebih lengkap dengan ditambahkannya toolboxtoolbox yang sangat luar biasa.Beberapa manfaat yang didapatkan dari Matlab antara lain:

  1. Perhitungan Matematika
  2. Komputasi numeric
  3. Simulasi dan pemodelan
  4. Visualisasi dan analisis data
  5. Pembuatan grafik untuk keperluan sains dan teknik
  6. Pengembangan aplikasi, misalnya dengan memanfaatkan GUI.

Matlab dapat dipadang sebagai sebuah kalkulator dengan fituryang lengkap.Kita pernah menggunakan kalkulator dengan degan fasilitas minimal, misalnya hanya terdapat fasilitas penambahan, pengurangan perkalian dan pembagian.Kalkulator yang lebih lengkap lagi adalah kalkulator scientific dimana fasilitas yang diberikan tidak hanya yang disebutkan di atas, melainkan sudah ada fungsi-fungsi trigonometri, bilangan kompleks, akar kuadrat dan logaritma.Matlab mirip dengan kalkulator tersebut, tetapi dengan fitur-fitur yang lengkap diantaranya dapat digunakan untuk memprogram, aplikasi berbasis GUI dan lengkap dengan toolbox yang dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah sains dan teknik.

1.1.1 Dokumentasi Matlab

Matlab memberikan kemudahan bagi para pengguna untukmenemukan bantuan sehubungan dengan semua fasilitas yang diberikan oleh Matlab. Misalnya, bantuan tentang bagaimana memulai Matlab pertama kali, trik pemrograman, membuat grafik 2 dan 3 dimensi, menggunakan tool akuisisi data, pengolahan sinyal, penyelesaian persamaan diferensial parsial.Untuk memperoleh bantuan tersebut, kita dapat memilihMATLAB Menu dari menu Help.Untuk bantuan tentang Matlab sendiri, dibagi atas beberapa bagian antara lain:

  1. Development Environment, bagian ini akan memberikaninformasi yang lengkap mengenai desktop dari Matlab.
  2. Mathematics, bagian yang menjelaskan bagaimanamenggunakan fitur yang dimiliki oleh Matlab untuk dalammengolah data matematis dan statistik. Isi dalam bantuan inidicakup antara lain: Matrks dan aljabar linier, polinomial daninterpolasi, analisis data dan statistik, fungsi function, matriksjarang (sparse matrix).
  3. Programming and data type, bagian ini menjelaskan bagaimanamembuat script dan fungsi dengan menggunakan Matlab.Bantuan ini mencakup pemrograman M-File, larik, larikmultidimensi, optimalisai performance Matlab, tip pemrogramanMatlab.
  4. Graphics, bagian ini menjelaskan tentang bagaimana membuatatau mengeplot grafik dari data yang kita miliki. Yang termasukdalam bagian ini antara lain, dasar-dasar pengeplotan, formatgrafik, membuat grafik khusus misalnya grafik dalam bentuk bar, histogram, contour dan lain-lain
  5. 3-D Visualization, bagian ini menjelaskan dengan tuntasbagaimana menampilkan data yang kita miliki dalam grafik 3dimensi, termasuk didalamnya membuat grafik 3D, menentukantampilan objek, transparansi objek, lighting dan lain-lain.
  6. Creating Graphical User Interfaces, bagian ini menjelaskanbagaimana kita dapat membuat GUI (Graphical User Interface)berbasis Matlab.

Disamping bagian-bagian yang sudah disebutkan di atas, disinijuga disertakan beberapa bagian tambahan yang ikut melengkapi dokumentasi penjelasan tentang Matlab, diantaranya function-Bycattegory, function-Alphabetical List, handle graphic property browser,external interfaces/API, external interfaces/API references dan lain-lain.

1.1.2 Bilangan dan Operator Matematika diMatlab

Ada tiga tipe bilangan di dalam Matlab yaitu :

  1. Bilangan bulat ( integer )
  2. Bilangan real
  3. Bilangan kompleks

1.1.3 Fungsi Bawaan Matlab (Built-In Functios)

a. Fungsi Trigonometri

Ada beberapa fungsi trigonometri yang kita kenal dalammatematika.Fungsi-fungsi tersebut masuk ke dalam fungsi bawaan Matlab. Fungsi-fungsi trigonometri tersebut antara lain: sin(), cos(), tan(), sinh(), cosh(), tanh(), asin(), acos(), atan(), asinh(), acosh()dan atanh(). Yang penting untuk diingat bahwa argumen untuk fungsi trigonometri ini adalah mode radian.

b. Fungsi Dasar Matlab

disamping fungsi trigonometri, fungsi-fungsi dasar juga penting.Beberapa fungsi dasar tersebut antara abs(), sqrt(), exp(), log(),log10(), log2().

c. Konstanta Khusus Matlab

Di pasal terdahulu kita sudah menyinggung beberapa konstantakhusus yang mana sebaiknya dihindari untuk didefinisikan kembali sebagai konstanta.

1.1.4    Window-window pada MATLAB

Ada beberapa macam window yang tersedia dalamMATLAB, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. MATLAB Command window/editor

MATLAB Command window/editor merupakan windowyang dibuka pertama kali setiap kali MATLAB dijalankan.

pada window di atas dapat dilakukan akses-akses ke command-commandMATLAB dengan cara mengetikkan barisan-barisan ekpresiMATLAB, seperti mengakses help window dan lain-lainnya. Jika perintah-perintah yang sudah diketikkan dan hasil yang ditampilkan pada layar command window akan disimpan makadapat dilakukan dengan menggunakan command diary.Command windows juga digunakan untuk memanggil tool Matlab seperti editor, debugger atau fungsi. Ciri dari window iniadalah adanya prompt (>>) yang menyatakan matlab siap menerima perintah. Perintah dapat berupa fungsi-fungsi pengaturan file (seperti perintah DOS/UNIX) maupun fungsi-fungsi bawaan/toolbox MATLAB sendiri. Berikut ini beberapa fungsi pengaturan file dalam MATLAB :

  1. dir / ls : Digunakan untuk melihat isi dari sebuah direktoriaktif.
  2. Cd : Digunakan untuk melakukan perpindahan daridirektori aktif.
  3. pwd : Digunakan untuk melihat direktori yang sedangaktif
  4. mkdir : Digunakan untuk membuat sebuah direktori
  5. what : Digunakan untuk melihat nama file m dalamdirektori aktif
  6. who : Digunakan untuk melihat variabel yang sedangaktif
  7. whos : Digunakan untuk menampilkan nama setiap variable
  8. delete : Digunakan untuk menghapus file
  9. clear : Digunakan untuk menghapus variable
  10. clc : Digunakan untuk membersihkan layar
  11. doc : Digunakan untuk melihat dokumentasi TheMathWorks, Inc. dalam
    format html secara online.
  12. Demo : Digunakan untuk mencoba beberapa tampilandemo yang disediakan
    oleh Matlab

2. MATLAB Editor/Debugger (Editor M-File/Pencarian Kesalahan)

Window ini merupakan tool yang disediakan oleh Matlab5 keatas. Berfungsi sebagai editor script Matlab (M-file). Walaupunsebenarnya script ini untuk pemrograman Matlab dapat saja menggunakan editor yang lain seperi notepad, wordpad bahkan word. Untuk mengakses window m-file ini dapat dilakukan dengan cara :

  1. Memilih File kemudian pilih New
  2. Pilih m-file, maka MATLAB akan menampilkan editorwindow :

Selain dengan cara di atas untuk menampilkan editor MFileini dapat juga dilakukan dengan :

>> edit

3. Figure Windows

Window ini adalah hasil visualisasi dari script Matlab.Namun Matlab memberi kemudahan bagi programer untukmengedit window ini sekaligus memberikan program khusus untuk itu. Sehingga window ini selain berfungsi sebagai visualisasi output dapat juga sekaligus menjadi media input yang interaktif

Contoh :

>> x=0:2:360;

>> y=sin(x*pi/180);

>>plot(x,y)

4. MATLAB help window

MATLAB menyediakan sistem help yang dapat diakses denganperintah help. Misalnya, untuk memperoleh informasi mengenaifungsi elfun yaitu fungsi untuk trigonometri, eksponensial, complex dan lain-lain, maka hanya perlu mengetikkan perintah berikut :

» help elfun

Selain help untuk informasi di atas dapat juga dilihat informasilainnya misalnya perintah yang sangat berguna untuk mempelajaripemrograman MATLAB adalah intro, yang membahas konsep-konsep dasar tentang bahasa MATLAB. Selain itu, juga terdapat banyak program demonstrasi yang mengilustrasikan berbagai kapabilitas MATLAB, yang dapat dimulai dengan perintah demo. Atau untuk lebih lengkapnya dapat dilihat di tampilan MATLAB dengan cara memilih menu Window kemudian pilih help window, dan untuk mengetahui informasi yang ada maka dapat dilakukan dengan mengclickan dua kali info yang ada di MATLAB Help Window atau dengan mengetikkan informasi yang ingin didapatkan pada sudut sebelah kiri MATLAB Help Window. Sebelum melihat lebih jauh tentang kemampuan MATLAB untuk programming ataupun penyelesaian masalahmasalahnumerik maka dapat dilakukan beberapa percobaan sederhana seperti berikut ini :

Ketikkan :

» x=12

» x=6

» x*y

ans =72

dan perhatikan perbedaannya dengan :

» p=12;

» q=6;

» r=p*q;

Dapat dilihat bahwa tanpa ;MATLAB akan mengassign hasil outputke variabel ans (answer).Untuk contoh penggunaan fasilitas grafik dari MATLAB, maka dapat dilihat berikut ini dengan mengetikkan :

» x=[5 10 15 20 25];

» y=cos(x);

» plot(x,y);

dapat dijelaskan bahwa x diassign ke suatu array [5 10 15 20 25],kemudian y =cos(x) akan mengassign y ke array [cos(5) cos(10)cos(15) cos(20) cos(25)].

Keterangan:

Untuk setiap perintah di atas sebelum ke perintahselanjutnya maka tekan enter agar dapat ditampilkan outputnya.

 

1.2       Penjelasan Autodesk Inventor

Autodesk Inventor merupakan program yang dirancang khusus untuk keperluan bidang teknik seperti desain produk, desain mesin, desain mold, desain konstruksi, atau keperluan teknik lainnya.Autodesk Inventoradalah program pemodelan solid berbasis fitur parametrik, artinya semua objek dan hubungan antargeometri dapat dimodifikasi kembali meski geometrinya sudah jadi, tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal ini sangat memudahkan kita ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau rancangan. Untuk membuat suatu model 3D yang solid ataupun surface, kita harus membuat sketch-nya terlebih dahulu atau mengimpor gambar 2D dari Autodesk Autocad.Setelah gambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat membuat gambar kerjanya menggunakan fasilitas drawing.

Autodesk Inventor juga mampu memberikan simulasi pergerakan dari produk yang kita desain serta mempunyai alat untuk menganalisis kekuatan.Alat ini cukup mudah digunakan dan dapat membantu kita untuk mengurangi kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian, selain biaya yang harus kita keluarkan akan berkurang, time to market dari benda yang kita desain pun dapat dipercepat karena kita sudah mensimulasikan terlebih dahulu benda yang kita desain di komputer sebelum masuk ke proses produksi.

Dalam autodesk inventor terdapat pilihan template yang ingin kita gunakan.Masing–masing template mempunyai kegunaan dan fungsi sesuai pekerjaan yang kita inginkan.

Berikut adalah penjelasan pada masing-masing template, yaitu:

a. Sheet Metal.ipt

Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen berjenis metal seperti benda-benda yang terbuat dari plat besi yang ditekuk-tekuk.

b. dwg

Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja.

c. iam

Membuat bidang kerja baru untuk gambar assembly yang terdiri atas beberapa part atau komponen.

d. idw

Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D.

e. ipn

Membuat bidang kerja baru untuk animasi urutan perakitan dari gambar assembly yang telah dirakit.Kita dapat memanfaatkannya untuk membuat gambar Explode View.

f. ipt

Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen secara umum tanpa spesifikasi khusus seperti dalam pembuatan part pada Sheet Metal.

g. iam

Membuat bidang kerja baru untuk assembly yang memiliki tool untuk teknik pengelasan.

1.2.1    Menu dan Toolbar Autodesk Inventor

Seperti halnya program lain, Autodesk Inventor memiliki pula bidang kerja, yaitu Menu Bar, Inventor Standard Toolbar, Panel Bar, dan Browser Bar.

  1. Bidang Kerja adalah tempat menggambar.
  2. Menu Bar berisi semua perintah yang terdapat di Autodesk Inventor 2012
  3. Inventor Standard Toolbar berisi perintah yang digunakan selama proses menggambar.
  4. Panel Bar berisi perintah khusus untuk menunjang proses yang sedang berangsung. Misalnya, kita membuat gambar dengan template “Sheet Metal.ipt” maka pada Panel Bar secara otomatis akan muncul perintah khusus untuk Sheet Metal.
  5. Browser Bar berisi langkah-langkah kerja. Misalnya, kita membuat objek dengan Extrude dan Revolve, semua akan tercatat di Browser Bar untuk memudahkan kita melakukan edit ulang.

1.2.2 Keunggulan Autodesk Inventor 

Beberapa keunggulan dari Autodesk Inventor adalah :

  1. Memiliki kemampuan Parametic solid modeling, yaitu kemampuan untuk melakukan design serta pengeditan dalam bentuk solid model dengan data yang telah tersimpan dalam data base. Dengan adanya kemampuan tersebut drafter/enginer dapat merevisi atau memodifikasi design yang ada tanpa harus mendesign ulang sebagian atau seluruhnya.
  2. Memiliki kemampuan Animation, yaitu kemampuan untuk menganimasikan suatu file assembly mengenai jalannya suatu alat yang telah di assembly dan dapat di simpan dalam file AVI.
  3. Memiliki kemampuan Automatic create tehnical 2D drawing serta bill of material dan tampilan Shadingdan rendering pada layout.
  4. Adaptiveyaitu kemampuan untuk menganalisa gesekan dari animasi suatu alat serta dapat menyesuaikan dengan sendirinya.
  5. Material atau bahan yang memberikan tampilan suatu partnampak lebih nyata.
  6. Kapasitas file lebih kecil.

Dari beberapa kelebihan tersebut maka pengguna Autodesk Inventor di beri banyak keuntungan dari segi efisiensi serta efektivitas waktu untuk produktivitas pekerjaan yang akan di lakukan.

1.2.3 Parametric Modeller

Autodesk Inventor adalah perangkat lunak penggambaran 3D pertama yang
bersifat parametrik, artinya setiap geometri yang ada dikendalikan oleh parameter
dimensi serta pembatas sketsa (sketch constraint) yang berlaku mengontrol bentuk dan
ukuran model.Hal ini berati berkebalikan dengan sistem non-parametric dimana dimensi
hanya merepresentasikan ukuran geometri dari model.Sebagai contoh pada parametric
modeller anda dapat membuat sebuah sketsa tanpa langsung diberi dimensi dan bentuk
yang tepat, anda dimungkinkan memberikan pembatas pada sketsa tadi dengan dimensi
yang diinginkan atau pembatas sketsa.Selain memiliki sifat parametrik, AIP juga
memiliki kemampuan adaptif. Sifat ini memungkinkan hubungan antar part dengan
assembly, drawing dan presentation dapat dinamis, artinya jika suatu part dirubah/
dimodifikasi baik bentuk maupun dimensinya maka secara otomatis komponen tersebut
yang berada pada file assembly, file drawing dan file presentation juga akan berubah

1.2.4 Menu-menu Sketsa

  1. Line

Perintah Line pada Autodesk Inventor adalah perintah yang digunakan untuk
membuat garis dan busur.Hal ini mempermudah kita dalam pembuatan sketsa dimana
kadang-kadang setelah membuat garis harus disambung dengan busur baik yang
bersudut kurang atau lebih dari 90°. Dengan perintah ini kita tidak perlu mengganti
dengan perintah busur (Arc)

  1. Circle

Menu Circle adalah perintah yang digunakan untuk membuat lingkaran.
Metode pembuatan lingkaran pada AIP ada dua pilihan yaitu Center Point Circle
dan Tangent Circle. Metode Center Point Circle diawali dengan memilih Center
Point (CP) yang dikendaki kemudian geser kursor klik ditempat lainnya (gambar
39) untuk menentukan besarnya lingkaran atau dengan memasukkan ukuran
lingkaran dengan nilai yang pasti

  1. Arc

Metode pembuatan lingkaran pada AIP ada tiga pilihan yaitu Three Point Arc,
Tangent Arc dan Center Point Arc. Metode Three Point Arc diawali dengan
memilih Start Point (SP) yang dikendaki, geser kursor ditempat lainnya lalu klik
untuk menentukan EP selanjutnya geser kursor dan masukkan nilai radius busur
yang dikehendaki dan diakhiri dengan Enter, gambar 43.Jika dikehendaki ukuran
yang tidak tertentu maka setelah menentukan SP dan EP maka geser kursor
hingga ukuran busur sesuai kemudian klik.Cara untuk membuat busur yang kedua adalah Tangent Arc.Metode Tangent Arc diawali dengan memilih Start Point (SP) yang dikendaki, titik yang dipilih harus merupakan SP atau EP dari sutu garis atau busur. Geser kursur masukkan nilai radius tekan tombol tab pada keyboard, masukkan ukuran sudut dari busur kemudian Enter.

  1. Rectangle

Menu Rectangle adalah perintah yang digunakan untuk membuat empat
persegi panjang.Metode pembuatan Rectangle pada AIP ada dua pilihan yaitu
Two Point Rectangle, Three Point Rectangle. Metode Two Point Rectangle diawali
dengan menentukan SP kemudian geser kursor, masukkan ukuran panjang
kemudian tekan tombol Tab pada keyboard, masukkan ukuran lebar lalu tekan
tombol Tab pada keyboard

  1. Spline

Menu Spline adalah perintah yang digunakan untuk membuat kurva atau
garis lengkung. Untuk membuatnya kita tentukan terlebih dahulu SP geser kursor,
klik, geser kursor, klik dan seterusnya (jumlah geser kursor lalu klik disesuaikan
dengan ukuran Spline yang diinginkan), klik kanan Create, klik kanan Done

  1. Ellips

Menu Ellips adalah perintah yang digunakan untuk membuat bentuk oval.
Dimensi dari sebuah geometri oval ditentukan oleh jarak aksis besar (major axis) dan
aksis kecil (minor axis).

  1. Fillet

Menu Fillet adalah perintah yang digunakan untuk membuat pingul radius untuk
menghilangkan sudut tajam pada suatu sudut atau titik pertemuan dari dua garis
(intersection) sketsa

  1. Chamfer

Menu Chamfer adalah perintah yang digunakan untuk membuat pingul lurus
yang bertujuan untuk menghilangkan sudut tajam pada suatu sudut atau titik
pertemuan dari dua garis (intersection) sketsa

  1. Polygon

Menu Polygon adalah perintah yang digunakan untuk membuat segi banyak,
AIP mampu membuat segi banyak mulai segitiga hingga maksimal 120 sisi

  1. Text

Kebanyakan model menggunakan teks (Text) dalam banyak hal, seperti nomor,
tanggal, nama perusahaan dan logonya. Sebagai tambahan ditambahkan teks berisi
nama dan logo perusahaan pembuatnya. Dalam model nyata teks dapat dikerjakan
dengan beberapa metode seperti stamping, engraving dan etching. Untuk model yang
berupa file kita dapat tambahkan catatan pada sketsa. Catatan ini biasanya digunakan
untuk keperluan internal saja.Menu Text adalah perintah yang digunakan untuk
menambahkan tulisan pada sketsa.Dalam AIP terdapat dua macam Text, yaitu Text
dan Geometry Text.Setelah teks dibuat dapat diedit untuk diatur secara spesifik
seperti arah perataan, jenis dan ukuran huruf, spasi, merenggangkan, warna dan
sebagainya.

Dalam Inventor, kita bisa membuat sketsa 2D produk, memodelkannya menjadi 3D untuk dilanjutkan dengan proses pembuatan prototipe visual (render) atau bahkan yang lebih kompleks lagi, simulasi. Yup, tanpa perlu belajar MatLab dan beberapa parameter rumit, kita dapat menguji cara kerja dari produk yang kita buat dengan Motion Simulation Modul yang terintergrasi. Pengukuran tegangan daya maupun pembebanan juga dapat dilakukan dengan bantuan Assembly Stress Analysis Environment. Di modul-modul simulasi ini kita dapat mengukur dari kefektifan, kekuatan dan daya tahan produk yang kita buat dengan beberapa kali klik dan pengaturan beban sederhana.Dan, asiknya lagi data hasil simulasi-simulasi ini dapat langsung kita ketahui beberapa saat kemudian. Dalam Inventor, pekerjaan kita dibagi menjadi 5 bagian, sketching, 3d modelling, assembling, presenting, and drafting.

  1. Sketching

Sketching adalah langkah pertama dalam membuat sebuah model 3D produk.Disini, salah satu penampang atau sisi produk kita gambar satu persatu dalam beberapa tahap hingga produk kita jadi. Dalam tahapsketching, beberapa tools gambar dasar seperti pembuat line (Line), lingkaran (Circle) sampai ke bagian edting seperti Split dan Extend line (Extend) telah disediakan. Tak ketinggalan tools Dimension untuk memberi ukuran pada gambar turut disertakan. Di tahap ini, satu yang perlu diingat adalah proses penggambaran yang bertahap dari bagian per bagian.

  1. 3D Modelling

Setelah proses sketching, langkah berikutnya adalah memberikan volume terhadap sketsa tadi. Inilah yang sebenarnya disebut sebagai 3D Modelling. Dalam Inventor, ada beberapa tools yang dapat digunakan untuk membuat sketsa menjadi sebuah benda 3D, yakni Extrude, Revolve, Sweep, Loft, Coil. Sementara untuk memodifikasi objek 3D, ada beberapa tools seperti Hole, Fillet, Chamfer, Shell dan Thread. Dalam langkah ini, model 3D yang kita buat dapat juga langsung kita beri materials  agar produk kita tampak warna dan corak bahan yang digunakan.

  1. Assembly

Assembly adalah proses perakitan dari suatu produk yang terdiri dari part kecil-kecil yang berbeda satu sama lainnya. Dalam assembly ini, simulasi gerak (Motion Simulation) dan Stress Analysis  dapat sekalian diaplikasikan pada produk yang kita rancang. Di tahap ini terdapat beberapa tools constrain untuk melekatkan beberapa part menjadi suatu produk rakitan. Tahap assembly ini juga dapat digunakan untuk membuat suatu prototipe visual dengan cara merender menjadi foto dan juga video untuk keperluan promosi produk (padahal produknya belum diproduksi).

  1. Presentation

Presentation yang dimaksud disini bukan mengenai presentasi di microsoft power poi*t, sebenarnya hal ini bisa juga untuk dilakukan namun tidak akana dibahas disini. Fitur Presentasi di Inventor digunakan untuk mempresentasikan cara perakitan, part-part serta cara kerja suatu produk. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan tentang suatu produk yang kita tender, dari cara kerja hingga part serta material produknya.

  1. Drafting/ Drawing

Inilah tahap terpenting dari segala tahap dalam Gambar Teknik. Dalam tahap ini, segala sesuatu dari produk digambarkan dalam bidang 2D dan diberi penjelasan tentang detail produk, dari mana yang lubang, sejauh apa kedalaman lubang itu, toleransi kesalahan berapa micro, serta banyak lagi. Tahap inilah yang menentukan produk kita nantinya akan diproduksi dengan benar atau tidak.

Dari lima tahap ini, masing-masing dibagi menjadi empat file yang berbeda. Masing-masing adalah

  1. ipt : digunakan untuk membuat sketsa (sketching) produk hingga menjadi produk 3D. Setiap file akan dianggap satu part.
  1. .iam: digunakan untuk membuat assembly produk. File ini dapat juga digunakan untuk membuat prototipe visual dan video interaktif dari produk kita. Simulasi dan Stress Analysis juga dilakukan di file ini.
  2. .ipn : digunakan untuk membuat presentasi tentang produk yang kita buat.
  3. .idw : digunakan untuk membuat drafting 2D dari produk kita.
  4. .dwg : file ini sebenarnya adalah file association milik Autodesk. Sehingga file ini dapat digunakan lintas platform dari AutoCAD-Inventor-Revit-3Ds Max.

 

1.3       SolidWorks

SolidWorks adalah software CAD 3D yang dikembangkan oleh SolidWrks Coorporation yang sekarang sudah diakuisisi oleh Dassault systemes.SolidWorks merupakan salah satu 3D CAD yang sangat populer saat ini di Indonesia sudah banyak sekali perusahhan manufacturing yang mengimplementasikan software SolidWorks.

1.3.1    Sejarah Solidworks

SolidWorks Corporation didirikan pada bulan Desember 1993 oleh Jon Hirschtick dengan kantor pusat di WalthamMassachusettsAmerika Serikat, yang direkrut tim insinyur untuk membangun sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak CAD 3D yang mudah digunakan, terjangkau dan tersedia pada desktop Windows, dengan kantor pusatnya di Concord,Massachusetts dan merilis produk pertama, SolidWorks 95, pada tahun 1995. SolidWorks saat ini pasar beberapa versi perangkat lunak CAD SolidWorks selain eDrawings, alat kolaborasi, dan DraftSight, 2D CAD produk.Pada tahun 1997 Dassault Systèmes, terbaik dikenal dengan CATIA perangkat lunak CAD, mengakuisisi perusahaan dan saat ini memiliki 100% sahamnya. SolidWorks dipimpin oleh John McEleney dari 2001 sampai Juli 2007 dan Jeff Ray dari tahun 2007 sampai Januari 2011. CEO saat ini adalah Bertrand SICOT.

Menurut informasi WIKI , Solidworks saat ini digunakan oleh lebih dari 3 / 4 juta insinyur dan desainer di lebih dari 80.000 perusahaan di seluruh dunia. kalau dulu orang familiar dengan AUTOCAD untuk desain perancangan gambar teknik seperti yang penulis alami tapi sekarang dengan mengenal SOLIDWORKS maka AUTOCAD sudah jarang saya pakai. Tapi itu tentunya tergantung kebutuhan masing-masing.

Untuk permodelan pada industri pengecoran logam dalam hal pembuatan pattern nya, program program 3D seperti ini sangat membantu sebab akan memudahkan operator pattern untuk menterjemahkan gambar menjadi pattern /model casting pengecoran logam dan tentunya akan mengurangi kesalahan pembacaan gambar yang bisa mengakibatkan salah bentuk.

1.3.2    Fungsi-fungsi SolidWorks

Solidworks merupakan software yang digunakan untuk membuat desain produk dari yang sederhana sampai yang kompleks seperti roda gigi, cashing handphone, mesin mobil, dsb.software ini merupakan salah satu opsi diantara design software lainnya sebut saja catia, inventor, Autocad, dll. namun bagi yang berkecimpung dalam dunia teknik khususnya teknik mesin dan teknik industri, file ini wajib dipelajari karena sangat sesuai dan prosesnya lebih cepat daripada harus menggunakan autocad. File dari solidwork ini bisa di eksport ke software analisis semisal Ansys, FLOVENT, dll. desain kita juga bisa disimulasikan, dianalisis kekuatan dari desain secara sederhana, maupun dibuat animasinya.

SolidWorks dalam pengambaran / pembuatan model 3D menyediakan feature-based, parametric solid modeling. Feature- based dan parametric ini yang akan sangat mempermudah bagi usernya dalam membuat model 3D. karena hal ini akan membuat kita sebagai user bisa membuat model sesuai dengan intiusi kita.

1.3.3    Tampilan SolidWorks

Tampilan software SolidWork tidak jauh berbeda dengan software – software lain yang berjalan diatas windows, jadi tidak ada yang akan merasa aneh dengan tampilan dari SolidWorks. gambar dibawah merupakan tampilan awal dari SolidWorks. SolidWorks menyediakan 3 templates utama yaitu:

  1. Part

Adalah sebuah object 3D yang terbentuk dari feature – feature. Sebuah part bisa menjadi sebuah komponen pada suatu assembly, dan juga bisa digambarkan dalam bentukan 2D pada sebuah drawing. Feature adalah bentukan dan operasi – operasi yang membentuk part. Base feature merupakan feature yang pertama kali dibuat. Extension file untuk part SolidWorks adalah .SLDPRT.

  1. Assembly

Adalah sebuah document dimana parts, feature dan assembly lain(Sub Assembly) dipasangkan/ disatukan bersama. Extension file untuk SolidWorks Assembly adalah .SLDASM.

  1. Drawing

Adalah tempates yang digunakan untuk membuat gambar kerja 2D/2D engineering Drawing dari single component ( part ) mauun Assembly yang sudah kita buat. Extension file Untuk SolidWorks Drawing adalah .SLDDRW.

1.3.4    Metodologi Pemodelan

SolidWorks adalah Parasolid berbasis padat modeler dan memanfaatkan fitur berbasis parametrik pendekatan untuk membuat model dan rakitan. Parameter lihat kendala yang nilai-nilainya menentukan bentuk atau geometri dari model atau perakitan. Parameter dapat berupa parameter numerik, seperti panjang garis atau diameter lingkaran, atau parameter geometrik, seperti tangen, paralel, konsentris, horizontal atau vertikal, parameter dll Numeric dapat dikaitkan satu sama lain melalui penggunaan hubungan, yang memungkinkan mereka untuk menangkap maksud desain.

Maksud desain adalah bagaimana pencipta bagian menginginkannya untuk menanggapi perubahan dan pembaruan.Misalnya, Anda ingin lubang di bagian atas minuman kaleng menginap di permukaan atas, terlepas dari tinggi atau ukuran kaleng. SolidWorks memungkinkan Anda untuk menentukan bahwa lubang adalah fitur pada permukaan atas, dan kemudian akan menghormati maksud desain Anda tidak peduli apa tingginya nanti berikan kepada bisa. Fitur mengacu pada blok bangunan bagian. Mereka adalah bentuk dan operasi yang membangun bagian.Bentuk fitur berbasis biasanya dimulai dengan sketsa 2D atau 3D bentuk seperti bos, lubang, slot, dll Bentuk ini kemudian diekstrusi atau dipotong untuk menambah atau menghapus bahan dari bagian. Fitur Operasi berbasis tidak sketsa-based, dan termasuk fitur seperti fillet, chamfers, kerang, menerapkan draft wajah bagian, dll.

Membangun model di SolidWorks biasanya dimulai dengan sketsa 2D (meskipun sketsa 3D tersedia untuk power user).Sketsa terdiri dari geometri seperti titik, garis, busur, conics (kecuali hiperbola), dan splines.Dimensi ditambahkan ke sketsa untuk menentukan ukuran dan lokasi geometri.Hubungan digunakan untuk mendefinisikan atribut seperti singgung, paralelisme, tegak lurus, dan konsentrisitet.Sifat parametrik SolidWorks berarti bahwa dimensi dan hubungan mendorong geometri, bukan sebaliknya. Dimensi dalam sketsa dapat dikontrol secara independen, atau dengan hubungan dengan parameter lain di dalam atau di luar sketsa.

Dalam perakitan, analog ke hubungan sketsa adalah pasangan.Sama seperti hubungan sketsa mendefinisikan kondisi seperti singgung, paralelisme, dan konsentrisitet sehubungan dengan geometri sketsa, pasangan perakitan mendefinisikan hubungan sepadan dan sesuai dengan setiap bagian atau komponen, yang memungkinkan pembangunan mudah rakitan.SolidWorks juga mencakup fitur kawin tambahan canggih seperti gigi dan teman pengikut cam, yang memungkinkan rakitan gigi dimodelkan secara akurat mereproduksi gerakan rotasi dari sebuah kereta gigi yang sebenarnya.Akhirnya, gambar dapat dibuat baik dari bagian atau rakitan.Dilihat secara otomatis dihasilkan dari model padat, dan catatan, dimensi dan toleransi kemudian dapat dengan mudah ditambahkan ke gambar yang diperlukan. Modul gambar meliputi ukuran kertas dan paling standar (ANSI, ISO, DIN, GOST, JIS, BSI dan SAC).

1.3.5 Kelebihan dan Kekurangan Solidworks

Kelebihan dari aplikasi solidworks ini antara lain :

  1. User friendlysangat mudah di gunakan
  1. Mudah mencari refrensi maupun tutorial di internet
  2. Penggambaran 3d sangat baik dan rendernya realistis, diatas autodesk
  3. Satu package cukup lengkap modulnya selain simulation, juga terdapat piping, electrical, plastics, moulding,
  4. Sangat aplikatif dan mudah untuk di gabung dengan software analisa yang lain, semisal ANSYS
  5. Penggambaran detail drawing 2D, annotation, section, thickness, 3D View. cukup mudah dan secara otomatis dapat dilakukan tanpa membuat satu demi satu.

Sedang Kekurangan dari solidworks ini adalah :

  1. Cukup membutuhkan spek komputer yang besar sekitar 6GB, belum termasuk ketika simulasi dan render
  1. Membutuhkan graphic card minimum sekelas spek gamers , akan tetapi yang di rekomendasikan adalah lebih tinggi dari sekedar gamers, sekelas NVIDIA QUadro, atau ATI Firepro
  2. minimum 4 gb ram
  3. dalam hal simulasi, masih disarankan kepada ANsys atau Catia yang high end, karena level dari solidworks ini cukup mid  end
  4. maximum panjang lebar garis adalah 1000 m

Aplikasi hanyalah sebuah tools untuk mempermudah user dalam membantu pekerjaanya. selain itu merupakan G-I-G-O (Garbage In Garbage Out) sehingga di butuhkan engineering judgement  tiap pengerjaanya.. bagus tidaknya aplikasi ini bergantung dari kebutuhan si pemakai. mungkin lebih cepat pengerjaan dengan CAD yang lain. SolidWorks Edisi Pendidikan Menyediakan fungsionalitas desain yang sama tetapi dikonfigurasi dan dikemas untuk rekayasa dan mahasiswa desain industri.

 a. Desain alat validasi

  1. Simulasi SolidWorks adalah validasi desain alat yang menunjukkan insinyur bagaimana desain mereka akan berperilaku sebagai objek fisik.
  2. SolidWorks Motion adalah alat prototipe virtual yang menyediakan gerak kemampuan simulasi untuk memastikan fungsi desain dengan benar.
  3. Simulasi Arus SolidWorks adalah alat yang tes internal dan eksternal cairan aliran simulasi dan analisis termal sehingga desainer dapat melakukan tes pada prototipe virtual.
  4. Simulasi Premium SolidWorks adalah Analisis Elemen Hingga (FEA) desain alat bantu validasi yang dapat menangani beberapa simulasi multiphysics serta bahan nonlinier.
  5. SolidWorks Keberlanjutan adalah produk yang mengukur dampak lingkungan dari desain sementara mereka dimodelkan dalam SolidWorks.

 b. Produk manajemen data alat

  1. SolidWorks Workgroup PDM adalah alat yang memungkinkan PDM SolidWorks pengguna beroperasi di tim dari 10 anggota atau kurang untuk bekerja pada desain secara bersamaan. Dengan Workgroup PDM SolidWorks, desainer dapat mencari, merevisi, dan CAD kubah data tetap menjaga sejarah desain akurat.
  2. SolidWorks Perusahaan PDM adalah alat yang memungkinkan PDM SolidWorks pengguna beroperasi di tim di berbagai fasilitas terpisah untuk bekerja pada desain secara bersamaan. Dengan SolidWorks Perusahaan PDM, desainer dapat mencari, merevisi, dan CAD kubah data tetap menjaga sejarah desain akurat. Perusahaan PDM mempertahankan jejak audit, kompatibel dengan berbagai paket CAE (AutoDesk, Siemens, PTC, Catia, dll) untuk menjaga hubungan interfile, dan akan mengelola revisi dari dokumen yang disimpan dalam lemari besi. Perusahaan PDM juga menggunakan diagram alur kerja untuk secara otomatis memberitahukan anggota tim ketika sebuah proyek bergerak dari satu tahap ke tahap, di samping serta komentar pelacakan. Perusahaan PDM mampu berinteraksi dengan berbagai MRP / ERP sistem dan dapat digunakan secara online untuk antarmuka dengan pelanggan dan rantai pasokan.
  3. ‘SolidWorks n mencor! “Adalah awan berbasis PDM alat yang memungkinkan pengguna beroperasi di lokasi yang berbeda untuk berkolaborasi sambil memberikan banyak fitur dari SolidWorks PDM Perusahaan dengan kurang infrastruktur TI di-rumah.

 c. Desain komunikasi dan kolaborasi alat

  1. eDrawings Profesional Sebuah alat komunikasi e-mail-enabled untuk mengkaji data produk desain 2D dan 3D di tim pengembangan produk diperpanjang. eDrawings menghasilkan representasi akurat dari DWGgateway adalah data gratis terjemahan alat yang memungkinkan setiap pengguna perangkat lunak AutoCAD untuk membuka dan mengedit file DWG, terlepas dari versi AutoCAD itu dibuat masuk
  2. SolidWorks Viewer adalah gratis plug-in untuk melihat bagian SolidWorks, majelis, dan gambar.
  3. ‘Komposer 3DVIA’ adalah perangkat lunak komunikasi teknis yang memungkinkan pandangan 3D model untuk diintegrasikan ke dalam dokumen, baik yang manual, iklan, atau aplikasi web. Pandangan 3D akan diperbarui secara otomatis ketika pembaruan desain, mengurangi beban kerja karyawan menciptakan dokumen teknis, editing untuk perubahan tidak begitu parah.

d. CAD produktivitas alat

  1. SolidWorks Toolbox adalah sebuah perpustakaan yang menggunakan bagian “Bagian Smart” Teknologi untuk secara otomatis memilih pengencang dan mengumpulkan mereka dalam urutan yang diinginkan.
  2. SolidWorks Utilities adalah perangkat lunak yang memungkinkan desainer menemukan perbedaan antara dua versi dari bagian yang sama, atau menemukan, memodifikasi, dan menekan fitur dalam model.
  3. FeatureWorks adalah fitur pengenalan perangkat lunak yang memungkinkan desainer membuat perubahan pada data geometris statis, meningkatkan nilai file diterjemahkan. Dengan FeatureWorks, desainer dapat mempertahankan atau memperkenalkan maksud desain baru ketika membawa model 3D dibuat dalam perangkat lunak lain ke dalam lingkungan SolidWorks.

 

 

DAFTAR PUSTAKA :

  1. akprind.ac.id/upload/files/5361_Modul2.pdf
  2. uny.ac.id/sites/default/files/…Si/pemrograman%20MATLAB.pdf
  3. org/wp-content/uploads/2007/…/firman-dasarmatlab.pdf
  4. https://wongmichael.wordpress.com/2012/10/21/178/
  5. http://pho-design.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-autodesk-inventor.html
  6. http://vok0005mila.blogspot.co.id/2013/12/autodesk-inventor-2012.html
  7. http://firmanikhsan.com/autodesk-inventor/
  8. http://vikryuniversity.blogspot.co.id/2012/10/mengenal-autodesk-inventor.html
  9. http://ciesep.blogspot.co.id/2012/07/solidworks.html

 

 

Etika Profesi Sebagai Pilot

1.1       Penjelasan Tentang Pilot

Pilot adalah sebutan untuk orang yang mengemudikan pesawat terbang. Sebagai sebuah profesi yang menuntut keahlian/skill dalam mengemudikan sebuah pesawat, seorang pilot harus menempuh ujian resmi yang diadakan oleh sekolah penerbangan dan otoritas penerbangan. Jika dinyatakan lulus dalam ujian, seorang pilot akan mendapat sertifikasi terbang atau ijazah penerbang (pilot license), yaitu suatu surat pengakuan kemampuan sang pilot (kompetensi) untuk menerbangkan pesawat dengan tipe/ukuran tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Pasal 53 ayat (1) mengatakan “Setiap orang dilarang menerbangkan atau mengoperasikan pesawat udara yang dapat membahayakan keselamatan pesawat udara”.

Dalam tugasnya di dalam kokpit pesawat, pilot dibantu oleh seorang ko-pilot. Selama penerbangan berlangsung semenjak pintu terakhir ditutup untuk take off hingga pintu pertama dibuka setelah landing, pilot dan ko-pilot akan mengikuti jalur-jalur penerbangan yang telah didaftarkan dan terprogram melalui bantuan sistim navigasi pesawat serta mengikuti informasi yang diberikan oleh menara kontrol lalu-lintas di bandar udara maupun petugas pelayanan lalu lintas penerbangan di sepanjang perjalanan.

Dalam penerbangan pilot ini mengemudikan pesawat sesuai dengan rencana penerbangannya (flight plan) dan di dalam kokpit setiap saat ia punya ide untuk menyelamatkan penumpang dan pesawatnya. Untuk pesawat berawak pesawat ganda (multi crew) harus ditentukan pembagian tugas yang jelas siapa pilot yang terbang (pilot flying) dan siapa pilot pemantau (pilot monitoring). Sinergi pembagian tugas dan koordinasi kerja diantara mereka akan menghasilkan kualitas penerbangan yang lebih baik, aman dan efisien.

Di dalam sebuah penerbangan komersial, pilot dan ko-pilot bertugas mengemudikan pesawat sementara pramugari dan pramugara bertugas untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang dalam penerbangan.Pilot, ko-pilot, dan pramugari/pramugara (flight attendant) disebut sebagai awak pesawat (aircrew).Pembicaraan yang dilakukan pilot, ko-pilot dengan petugas pelayanan lalu-lintas akan direkam oleh kotak hitam( cockpit voice recorder) dan hampir semua parameter dari sistim yang ada direkam oleh kotak hitam (flight data recorder). Kotak hitam ini sangat penting untuk dianalisis dalam rangka rekomendasi pencegahan terulangnya kecelakaan penerbangan yang sama dikemudian hari.

1.2       Tugas Pilot dan lingkupnya

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa tugas dari seorang Pilot adalah menjalankan mesin dari pesawat terbang sedangkan seorang COPILOT bertugas untuk membantu seorang Pilot. Adapun kepangkatan dalam dunia penerbangan (sipil) sebagai berikut:

  1. CAPTAIN adalah komandan dari sebuah pesawat; Chief de Mission.
  2. FIRST OFFICER  adalah wakil dari Captain yang akan mengambil alih tugas captain apabila captain tidak dapat menjalankan tugasnya. Jadi apabila First Officer yang menjalankan pesawat/mesin; maka dia adalah Pilot nya. sedangkan Captain adalah Copilotnya. Demikian sebaliknya apabila Captain yang terbang maka dia adalah pilotnya dan dia juga komandan pesawat sedangkan first Officer adalah Copilotnya.

Jenjang karir seorang penerbang sipil di suatu Airline biasanya dimulai sebagai First Officer (F/O) di pesawat kecil dalam perusahaan tersebut.Kemudian naik ke pesawat yang lebih besar, masih sebagai F/O dan seterusnya. Kemudian mendapat promosi sebagai Captain di pesawat kecil; selanjutnya sebagai Captain ke pesawat yang lebih besar demikian seterusnya.

Sebagai penerbang sipil biasanya kita tidak mengenal hari, jadi bekerja sebagai penerbang tidak sama seperti pegawai kantor/darat, karena sebagai penerbang kita tetap bekerja walaupun hari minggu/raya apabila kita mendapat tugas/jadwal terbang maka kita harus menjalankannya. Walaupun begitu, sebagai seorang pilot hampir tidak pernah ada yang mengatakan bosan terbang. Tidak pernah bosan?Masa sih? Simak lagi aja yuk yang di bawah ini.

1.3       Tanggung Jawab Pilot

Seperti yang sudah penulis tuliskan bahwa Tanggungjawab seorang pilot itu tidak bisa disepelekan sehingga sudah sepantasnya seorang Pilot diberikan penghasilan yang tinggi. Berikut di bawah ini adalah beberapa tanggung jawab yang paling berat:

a. Menerbangkan pesawat.

Pesawat yang diterbangkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pilot tersebut. Keselamatan pesawat tersebut ada di tangan sang penerbang karena ia seharusnya sudah mampu menerbangkan pesawat dengan profesional dengan memperhatikan cuaca dan teknik.

b. Menjaga keselamatan penumpang.

Bagi pilot komersial, atau pilot yang bekerja pada maskapai penerbangan dan menerbangkan pesawat untuk dibayar, tanggung jawab terbesarnya adalah membuat penumpang nyaman dan menjaga keselamatan mereka.

c. Menjaga kesehatan diri sendiri.

Hal yang sudah menjadi tanggung jawab siapapun termasuk pilot adalah menjaga kesehatan diri sendiri. Namun, pilot harus ekstra dalam menjaga kesehatannya karena saat bekerja, ia harus fit dan bekerja maksimal tanpa ngantuk dan lelah.

1.4       Janji Para Pilot

  1. Kami para Pilot adalah insan yang berIman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Kami para Pilot memiliki semangat juang dan berjiwa patriot, rela berkorban dan memegang teguh kehormatan penerbang
  3. Kami para Pilot patuh dan taat pada peraturan serta mampu mengendalikan emosi dan berambisi untuk mencapai hasil yang terbaik
  4. Kami para Pilot bersikap optimis, cermat dan mampu beradaptasu serta mengetahui batas kemampuan diri dan alutsista
  5. Kami para Pilot senantiasa meningkatkan kesiapan mental, fisik, intelektual, dan daya juang serta memilki kesiagaan dan profesionalisme yang tinggi
  6. Kami para Pilot berani menanggung resiko dan bertanggung jawab atas hasil tugas yang dibebankan seta mempunyai rasa memiliki terhadap alutsista
  7. Kami para Pilot menjadi panutan dan memiliki wawasan yang luas , berani mengambil keputusan serta senantiasa menjunjung tinggi setiap tugas
  8. Kami para Pilot patuh, taat, setia kepada tugas
  9. Kami para Pilot bersikap luwes , mampu bekerjasama dan menghargai profesi lain.

Mengemudikan pesawat terbang adalah tugas utama dari seorang pilot. Kemampuan yang memerlukan tuntutan keahlian tinggi ini memerlukan lisensi sendiri, dan didapatkan melalui ujian yang diselenggarakan sekolah pilot dan juga otoritas yang mengatur penerbangan. Seorang pilot mempunyai tanggung jawab yang besar dalam pekerjaannya, sehingga tidak sembarang orang bisa begitu saja mengantungi lisensi. Dalam sekolah penerbangan, selain kemampuan teknis, calon pilot diharuskan untuk mengetahui etika dari profesi ini.

1.5       Etika dan Profesionalisme Pilot

Sempat kita mendengar berita jatuhnya pesawat yang dipimpin oleh Kapten Pilot Garuda di Bandara Adisucipto, Yogyakarta beberapa tempo lalu.Kapten tersebut kemudian dituntut hukuman penjara karena dianggap telah lalai sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa. Serta merta organisasi profesi pilot melakukan pembelaan hukum untuk anggotanya. Barangkali adalah satu hal yang sangat kecil kemungkinannya Sang Pilot lalai, karena para pilot adalah para profesional yang menjunjung tinggi profesionalitas. Para pilot pasti sangat tahu dan sangat patuh pada prosedur kerja dan keselamatan, apalagi bila salah prosedur resikonya banyak nyawa akan melayang, nyawa crew dan para penumpang. Pilot adalah sebuah profesi yang tidak main-main. Ada yang mengatakan bahwa sebuah pekerjaan dapat disebut sebagai profesi apabila memenuhi tiga unsur syarat, yaitu:

  1. Ada lembaga pendidikannya
  2. Ada organisasi profesinya
  3. Ada kode etiknya.

Pekerjaan sebagai pilot tentunya telah memenuhi ketiga unsur tersebut. Pilot dihasilkan oleh lembaga pendidikan pilot/penerbang yang tentunya tidak sembarang memberi tanda lulus/sertifikat atau lisensi penerbang. Adakah lisensi terbang/sertifikat pilot yang didapat dengan cara nembak? (Kaya SIM aja.)Ada organisasi profesi pilot, yang di antara berfungsi memberikan pembelaan seperti kasus di atas, dan tentunya ada kode etik pilot.

Jadi barangkali hampir dapat dipastikan para pilot adalah orang-orang profesional yang menjunjung tinggi profesionalitas karena dihasilkan oleh lembaga pendidikan profesi, serta patuh dan taat pada kode etik profesi yang dikeluarkan oleh organisasi profesinya. Tapi, sebagai manusia biasa tak bisakah pilot berbuat salah, lalai, atau disalahkan sehingga dapat dihukum? Meskipun, barangkali belum ada hingga saat ini (atau saya tidak tahu) pilot dihukum karena pesawatnya celaka dan mengakibatkan hilangnya banyak nyawa. Etika profesi seorang pilot antara lain:

  1. Seorang pilot dituntut harus tenang dalam setiap keadaan, misalkan pada suatu penerbangan terjadi kerusakan mesin akibat technical error, dalam hal ini pilot dituntut untuk tetap tenang meskipun hanya satu mesin yang masih menyala dan tetap mengusahakan penerbangan selesai dengan selamat.
  2. Seorang pilot harus memiliki ketegasan dan kewibawaan dalam setiap proses penerbangan hal ini dikarena kan pada proses penerbangan pilot terkadang dituntut untuk tetap pada pendiriannya meskipun keadaan mendesak pilot untuk mengubah pendiriannya, misalnya seorang pilot ditengah penerbangan diminta untuk transit ke suatu wilayah, padahal dalam penerbangan tersebut tidak dijadwalkan ada transit, pada hal ini pilot tersebut diharuskan tetap pada pendiriannya untuk tidak transit.
  3. Seorang pilot dituntut untuk memiliki inisiatif yang tinggi dalam setiap penerbangan yang dilakukannya, misalnya dalam penerbangan terjadi cuaca buruk diarah jam 12 dalam jarak sekitar 10 menit, pilot tersebut harus mampu mencari solusi terbaik tanpa mengakibatkan terjadinya situasi berbahaya.
  4. Seorang pilot tidak boleh menunjukkan kepanikan meskipun situasi sedang dalam keadaan darurat karena kepanikan justru dapat mengakibatkan kesalahan fatal terjadi dan bukannya dihindari.
  5. Seorang pilot harus memiliki konsentrasi dan fokus yang tinggi, untuk hal ini akan sangat diperlukan oleh pilot pesawat tempur, misalnya seorang pilot diharuskan melalui medan yang berbahaya dan celah untuk terbang yang sempit, sehingga pilot yang bersangkutan diharuskan fokus agar tidak terjadi hal yang diinginkan dan mengancam keselamatan
  6. Seorang pilot diharuskan memiliki sifat pemberani, berani disini dimaksudkan dalam pengertian berani dalam melakukan manuver yang berbahaya namun jika terpaksa harus dilakukan mau tidak mau  dan pilot yang bersangkutan harus berani melakukannya.
  7. Seorang pilot harus memiliki jiwa yang siap berkorban, hal ini dimaksudkan jika terjadi kecelakan pada pesawat seorang pilot layaknya tetap memperhitungkan posisi jatuh pesawat dan jika memungkinkan dengan posisi dimana persentase keselamatan penumpang tetap tinggi.

Itulah etika profesi yang wajib dimiliki oleh seorang pilot. Tanggung jawab pilot yang berat dalam mengemudikan pesawat dan membawa nyawa banyak orang di dalamnya menjadikan etika ini suatu hal yang wajib ditanamkan di diri setiap calon pilot. Setiap sekolah pilot, seperti Fly Perkasa Flight School, akan mengajarkan hal ini dalam pendidikannya.

 

Standar Teknik dan Manajemen

1.1     STANDAR TEKNIK

1.1.1  Pengertian Standar Teknik

Standard Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah standard teknik dapat dikembangkan secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan pengawas, militer, dll: ini biasanya di bawah payung suatu sistem manajemen mutu.

Mereka juga dapat dikembangkan dengan standar organisasi yang sering memiliki lebih beragam input dan biasanya mengembangkan sukarela standar : ini bisa menjadi wajib jika diadopsi oleh suatu pemerintahan, kontrak bisnis, dll.

Istilah standard teknik yang digunakan sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec). Sebuah lembar data biasanya digunakan untuk komunikasi teknis untuk menggambarkan karakteristik teknis dari suatu item atau produk. Hal ini dapat diterbitkan oleh produsen untuk membantu orang memilih produk atau untuk membantu menggunakan produk.

1.1.2   Penggunaan Standard Teknik

Dalam rekayasa, manufaktur, dan bisnis, sangat penting bagi pemasok, pembeli, dan pengguna bahan, produk, atau layanan untuk memahami dan menyetujui semua persyaratan. Standard teknik adalah jenis sebuah standar yang sering dirujuk oleh suatu kontrak atau dokumen pengadaan. Ini menyediakan rincian yang diperlukan tentang persyaratan khusus. Standard teknik dapat ditulis oleh instansi pemerintah, organisasi standar (ASTM, ISO, CEN, dll), asosiasi perdagangan, perusahaan, dan lain-lain.

Sebuah standard teknik produk tidak harus membuktikan suatu produk benar. Item mungkin diverifikasi untuk mematuhi standard teknik atau dicap dengan nomor standard teknik: ini tidak, dengan sendirinya, menunjukkan bahwa item tersebut adalah cocok untuk penggunaan tertentu. Orang-orang yang menggunakan item (insinyur, serikat buruh, dll) atau menetapkan (item bangunan kode, pemerintah, industri, dll) memiliki tanggung jawab untuk mempertimbangkan pilihan standard teknik yang tersedia, tentukan yang benar, menegakkan kepatuhan, dan menggunakan item dengan benar.

Dalam kemampuan proses pertimbangan sebuah standard teknik yang baik, dengan sendirinya, tidak selalu berarti bahwa semua produk yang dijual dengan standard teknik yang benar-benar memenuhi target yang terdaftar dan toleransi. Realisasi produksi dari berbagai bahan, produk, atau layanan yang melekat dengan melibatkan variasi output. Dengan distribusi normal, proses produksi dapat meluas melewati plus dan minus tiga standar deviasi dari rata-rata proses. Kemampuan proses bahan dan produk harus kompatibel dengan toleransi teknik tertentu. Adanya proses kontrol dan sistem manajemen mutu efektif, seperti Total Quality Management, kebutuhan untuk menjaga produksi aktual dalam toleransi yang diinginkan.

1.1.3   Macam Macam Standar Teknik

a.     ASME (American Society of Mechanical Engineers)

ASME, didirikan sebagai American Society of Mechanical Engineers, adalah asosiasi profesional yang, dalam kata-kata sendiri, “mempromosikan seni, ilmu pengetahuan, dan praktik rekayasa multidisiplin ilmu dan sekutu di seluruh dunia.”Ia menyelesaikan promosi melalui “terus, kode pendidikan, pelatihan dan pengembangan profesional dan standar, penelitian, konferensi dan publikasi, hubungan dengan pemerintah, dan bentuk lain dari jangkauan.”  ASME demikian masyarakat teknik, organisasi standar, penelitian dan pengembangan organisasi, sebuah organisasi lobi, penyedia pelatihan dan pendidikan, dan organisasi nirlaba. Didirikan sebagai masyarakat rekayasa berfokus pada teknik mesin di Amerika Utara,

ASME adalah hari ini multidisiplin dan global. Visi organisasi lain adalah menjadi organisasi utama untuk mempromosikan seni, ilmu pengetahuan dan praktek teknik mesin dan multidisiplin ilmu dan sekutu bagi masyarakat yang beragam di seluruh dunia.  Misinya adalah untuk mempromosikan dan meningkatkan kompetensi teknis dan profesional kesejahteraan anggotanya, dan melalui program kualitas dan kegiatan di teknik mesin, lebih memungkinkan praktisi untuk memberikan kontribusi pada kesejahteraan umat manusia.  ASME memiliki lebih 120.000 anggota di lebih dari 150 negara di seluruh dunia.

ASME didirikan pada 1880 oleh Alexander Lyman Holley, Henry Rossiter Worthington, John Edison Sweet and Matthias N. Forney dalam menanggapi berbagai kegagalan uap boiler tekanan pembuluh.

Organisasi ini dikenal untuk menetapkan kode dan standar untuk perangkat mekanis. ASME melakukan salah satu operasi terbesar di dunia penerbitan teknis melalui nya ASME Press,  menyelenggarakan konferensi teknis banyak dan ratusan kursus pengembangan profesional setiap tahun, dan mensponsori penjangkauan banyak dan program pendidikan.

Nilai-nilai inti meliputi:

  1. Merangkul  integritas dan perilaku etis
  2. Merangkul keragaman dan menghormati martabat dan budaya dari semua orang
  3. Memelihara dan menghargai lingkungan dan sumber daya alam kita dan buatan manusia
  4. Memfasilitasi pengembangan, penyebaran dan penerapan pengetahuan teknik
  5. Mempromosikan manfaat dari pendidikan berkelanjutan dan pendidikan teknik
  6. Menghormati dan dokumen sejarah rekayasa sementara terus merangkul perubahan
  7. Meningkatkan kontribusi teknis dan sosial dari insinyur

b.     ANSI (the American National Standards Institute)

American National Standards Institute (ANSI) adalah sebuah lembaga nirlaba swasta yang mengawasi pengembangan standar konsensus sukarela untuk produk, jasa, proses, sistem, dan personil di Amerika Serikat. Lembaga tersebut mengawasi pembuatan, diberlakukannya, dan penggunaan ribuan norma dan pedoman yang secara langsung berdampak bisnis di hampir setiap sektor.

Lembaga tersebut juga mengkoordinasikan standar Amerika Serikat dengan standar internasional sehingga produk-produk Amerika Serikat dapat digunakan di seluruh dunia. Lembaga tersebut memberi akreditasi untuk standar yang yang dikembangkan oleh perwakilan dari lembaga pengembang standar, instansi pemerintah, kelompok konsumen, perusahaan, dan lain-lain. Standar tersebut memastikan agar karakteristik dan kinerja produk yang konsisten sehingga masyarakat menggunakan definisi dan istilah yang sama, dan produk diuji dengan cara yang sama. ANSI juga memberi akreditasi bagi organisasi yang melaksanakan sertifikasi produk atau personel sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam standar internasional.

American National Standards Institute didirikan pada tanggal 19 Oktober 1918 dengan misi untuk meningkatkan daya saing global bagi bisnis dan kualitas hidup Amerika Serikat dengan mempromosikan serta memfasilitasi standar konsensus sukarela dan sistem penilaian kesesuaian.

c.     ASTM (American Standard Testing and Material)

ASTM Internasional merupakan organisasi internasional sukarela yang mengembangkan standardisasi teknik untuk material, produk, sistem dan jasa. ASTM Internasional yang berpusat di Amerika Serikat. ASTM merupakan singkatan dari  American Society for Testing and Material, dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompokinsinyur dan ilmuwan untuk mengatasi bahan baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah. Sekarang ini, ASTM mempunyai lebih dari 12.000 buah standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju maupun berkembang dalam penelitian akademisi maupun industri.

Standar yang dihasilkan oleh ASTM International jatuh ke dalam enam kategori :

  • Standar Spesifikasi, yang mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh subjek standar.
  • Metode Uji Standar , yang mendefinisikan cara tes dilakukan dan ketepatan hasil. Hasil tes dapat digunakan untuk menilai kepatuhan dengan standar Spesifikasi.
  • Praktek Standard, yang mendefinisikan urutan operasi yang, tidak seperti Metode Uji Standar, tidak menghasilkan hasil.
  • Standar Panduan, yang menyediakan sebuah koleksi terorganisir dari informasi atau serangkaian pilihan yang tidak merekomendasikan aksi tertentu.
  • Klasifikasi Baku , yang menyediakan pengaturan atau pembagian bahan, produk, sistem, atau layanan ke dalam kelompok berdasarkan karakteristik yang sama seperti asal, komposisi, sifat, atau penggunaan.
  • Standar Terminologi, yang menyediakan definisi istilah yang digunakan dalam standar lain yang disepakati.

d.     TEMA (The Tubular Exchanger Manufacturers Association)

The Tubular Exchanger Manufacturers Association, Inc (TEMA) adalah asosiasi perdagangan dari produsen terkemuka shell dan penukar panas tabung, yang telah merintis penelitian dan pengembangan penukar panas selama lebih dari enam puluh tahun. Standar TEMA dan perangkat lunak telah mencapai penerimaan di seluruh dunia sebagai otoritas pada desain shell dan tube penukar panas mekanik.
TEMA adalah organisasi progresif dengan mata ke masa depan. Anggota pasar sadar dan secara aktif terlibat, pertemuan beberapa kali setahun untuk mendiskusikan tren terkini dalam desain dan manufaktur. Organisasi internal meliputi berbagai subdivisi berkomitmen untuk memecahkan masalah teknis dan meningkatkan kinerja peralatan. Upaya teknis koperasi menciptakan jaringan yang luas untuk pemecahan masalah, menambah nilai dari desain untuk fabrikasi.

Apakah memiliki penukar panas yang dirancang, dibuat atau diperbaiki, Anda dapat mengandalkan pada anggota TEMA untuk memberikan desain, terbaru efisien dan solusi manufaktur. TEMA adalah cara berpikir – anggota tidak hanya meneliti teknologi terbaru, mereka menciptakan itu. Selama lebih dari setengah abad tujuan utama kami adalah untuk terus mencari inovasi pendekatan untuk aplikasi penukar panas. Akibatnya, anggota TEMA memiliki kemampuan yang unik untuk memahami dan mengantisipasi kebutuhan teknis dan praktis pasar saat ini.

e.     API (American Petroleum Institute)

API atau American Petroleum Institute adalah suatu “Main US trade association ” untuk Industry Oil and Gas yang mewakili sekitar 400 Perusahaan yang tersebar di Production, Refinement and Distribution, serta industry lainnya, kadang juga disebut sebagai AOI atau American Oil Industry. Sejak tahun 1924, API sudah membuat standard untuk keperluan Industry Minyak dan Gas Alam dunia.

Fungsi utama asosiasi atas nama industri termasuk advokasi dan negosiasi dengan lembaga-lembaga pemerintah, hukum, dan peraturan; penelitian dampak ekonomi, toksikologi, dan lingkungan; pembentukan dan sertifikasi standar industri; dan penjangkauan pendidikan API baik dana dan. melakukan penelitian yang berkaitan dengan banyak aspek dari industri minyak bumi The CEO saat ini adalah Jack Gerard.

PI mendistribusikan lebih dari 200.000 eksemplar publikasi setiap tahun. Publikasi, standar teknis, dan produk elektronik dan online yang dirancang, menurut API sendiri, untuk membantu pengguna meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya operasi mereka, sesuai dengan persyaratan legislatif dan peraturan, dan menjaga kesehatan, menjamin keamanan, dan melindungi lingkungan hidup. Setiap publikasi diawasi oleh komite profesional industri, sebagian besar insinyur perusahaan anggota.

Saat ini API memantain sekitar 550 Standard yang meliputi seluruh aspek didalam Industry Minyak dan Gas Alam. API juga ikut terlibat secara aktif didalam pembuatan dan pengembangan ISO atau International Standard Organization yang juga sesuai untuk digunakan di dunia industry secara umum. Setiap tahunnya lebih dari 100,000 publications disebar keseluruh penjuru dunia oleh API.

f.     JIS  (JAPANESE INDUSTRIAL STANDARD)

Standar Industri Jepang (JIS) menentukan standar yang digunakan untuk kegiatan industri di Jepang. Proses standarisasi dikoordinasikan oleh Jepang Komite Standar Industri dan dipublikasikan melalui Asosiasi Standar Jepang.

Di era Meiji, perusahaan swasta bertanggung jawab untuk membuat standar meskipun pemerintah Jepang tidak memiliki standar dan dokumen spesifikasiuntuk tujuan pengadaan untuk artikel tertentu, seperti amunisi. Ini diringkas untuk membentuk standar resmi (JES lama) pada tahun 1921.Selama Perang Dunia II, standar disederhanakan didirikan untuk meningkatkan produksi materiil.

Organisasi  Jepang ini Standards Association didirikan setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada 1945. Para Industri Jepang Komite Standar peraturan yang diundangkan pada tahun 1946, standar Jepang  (JES baru) dibentuk.   Hukum Standardisasi Industri disahkan pada 1949, yang membentuk landasan hukum bagi Standar hadir Industri Jepang (JIS). Hukum Standardisasi Industri direvisi pada tahun 2004 dan “JIS tanda”  (produk sistem sertifikasi) diubah sejak 1 Oktober 2005, baru JIS tanda telah diterapkan pada sertifikasi ulang.  Penggunaan tanda tua diizinkan selama masa transisi tiga tahun (sampai 30 September 2008), dan setiap produsen mendapatkansertifikasi baru atau memperbaharui bawah persetujuan otoritas telah mampu untuk menggunakan merek JIS baru. Oleh karena itu semua JIS-bersertifikat produk Jepang telah memiliki JIS tanda baru sejak 1 Oktober 2008.

g.     DIN (Deutsches Institut für Normung )

Deutsches Institut für Normung ( DIN , dalam bahasa Inggris, the German Institute for Standardization ) adalah organisasi nasional Jerman untuk standardisasi dan anggota ISO negara itu . DIN adalah Asosiasi Jerman yang sudah Terdaftar dan berkantor pusat di Berlin . Saat ini ada sekitar tiga puluh ribu Standar DIN , meliputi hampir setiap bidang teknologi .

DIN Didirikan pada tahun 1917 sebagai Normenausschuß der Deutschen Industrie ( NADI , ” Komite Standardisasi Industri Jerman ” ) , NADI ini berganti nama Deutscher Normenausschuß ( DNA , ” Komite Standarisasi German ” ) pada tahun 1926 untuk mencerminkan bahwa organisasi sekarang berurusan dengan isu-isu standardisasi di banyak bidang ; yaitu , tidak hanya untuk produk industri . Pada tahun 1975 itu diubah namanya lagi untuk Deutsches Institut für Normung , atau ‘ DIN ‘ dan diakui oleh pemerintah Jerman sebagai badan nasional standar resmi , yang mewakili kepentingan Jerman di tingkat internasional dan Eropa.

Akronim , ‘ DIN , ‘ sering salah diperluas sebagai Deutsche Industrienorm ( ” Standar Industri Jerman ” ) . Hal ini sebagian besar disebabkan oleh asal bersejarah DIN sebagai ” NADI ” . NADI memang diterbitkan standar mereka sebagai DI – Norm ( Deutsche Industrienorm ) . Sebagai contoh, standar pertama kali diterbitkan adalah ‘ DI – Norm 1 ‘ (tentang pin peruncing ) pada tahun 1918. Banyak orang masih mengasosiasikan DIN keliru dengan yang lama DI – Norm konvensi penamaan. Salah satu yang paling awal , dan mungkin yang paling terkenal , adalah DIN 476 – standar yang memperkenalkan ukuran kertas A -series tahun 1922 – yang diadopsi pada tahun 1975 sebagai Standar Internasional ISO 216. Contoh umum dalam teknologi modern termasuk DIN dan mini – DIN konektor . Penunjukan standar DIN menunjukkan asal-usulnya ( # menunjukkan angka ) :

  • DIN # digunakan untuk standar Jerman dengan signifikansi terutama domestik atau dirancang sebagai langkah pertama menuju status internasional .
  • E DIN # adalah rancangan standar dan DIN V # adalah standar awal .
  • DIN EN # dipakai untuk edisi Jerman standar Eropa .
  • DIN ISO # digunakan untuk edisi Jerman standar ISO .
  • ISO DIN ID # digunakan jika standar ini juga telah -adopted sebagai standar Eropa .

Contoh standar DIN

  • DIN 476 : ukuran kertas internasional (sekarang ISO 216 atau DIN EN ISO 216 )
  • DIN 946 : Penentuan koefisien gesekan rakitan baut / mur dalam kondisi tertentu .
  • DIN 1451 : jenis huruf yang digunakan oleh kereta api Jerman dan pada rambu lalu lintas
  • DIN 4512 : Definisi kecepatan film , sekarang digantikan oleh ISO 5800 : 1987 , ISO 6 : 1993 dan ISO 2240 : . 2003
  • DIN 31635 : transliterasi dari bahasa Arab
  • DIN 72552 : nomor terminal listrik di mobil

h.      BSI

BSI Standar adalah Inggris Badan Standar Nasional (NSB) dan merupakan pertama di dunia. Ia mewakili kepentingan Inggris ekonomi dan sosial di semua organisasi standar Eropa dan internasional dan melalui pengembangan solusi informasi bisnis untuk organisasi Inggris dari semua ukuran dan sektor. BSI Standar bekerja dengan industri manufaktur dan jasa, bisnis, pemerintah dan konsumen untuk memfasilitasi produksi standar Inggris, Eropa dan internasional.Bagian dari BSI Group, BSI Standar memiliki hubungan kerja yang erat dengan pemerintah Inggris, terutama melalui Departemen Inggris untuk Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (BIS).BSI Standar adalah nirlaba mendistribusikan organisasi, yang berarti bahwa setiap keuntungan yang diinvestasikan kembali ke dalam layanan yang disediakan

 i.      SNI  (Standar Nasional Indoesia)

Salah satu contoh standart teknik adalah SNI ( Standart Nasional Indonesia ). SNI adalah satu – satunya standart yang berlaku secara nasional di Indonesia, dimana semua produk atau tata tertib pekerjaan harus memenuhi standart SNI ini. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:

  1. Openess :Terbuka agar semua stakeholder dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI;
  2. Transparency:agar stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya.
  3. Consensus and impartiality :agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil;
  4. Effectiveness and relevance:memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
  5. Coherence:Koheren dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan internasional.
  6. Development dimension (berdimensi pembangunan):agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN yaitu untuk membina, mengembangkan serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang standardisasi secara nasional menjadi tanggung jawab Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Contoh Standart Nasional Indonesia yang telah diterapkan di Indonesia salah satunya adalah tentang penggunaan Informasi dan Dokumentasi – Internasional Standard Serial Number (ISSN). SNI ini merupakan adopsi identic dari ISO 3297:2007, ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 01-03, Informasi dan Dokumentasi, dan telah dibahas dirapat konsensus pada 21 November 2007 di Jakarta. Rapat dihadiri oleh wakil dari produsen, kelompok pakar, himpunan profesi, dan instansi terkait lainnya.

Kebutuhan kode pengenal ringkas dan unik sudah menjadi kebutuhan bagi semua pihak, pertukaran informasi yang baik diantara perpustakaan, produsen abstrak, dan pengguna data, maupun diantara pemasok, distributor dan perantara lainnya menyebabkan terciptanya kode standart. Standart nasional ini menjelaskan dan memasyarakatkan penggunaan kode stansart (ISSN) sebagai identifikasi unik untuk terbitan berseri dan sumber daya berlanjut lainnya.

ISSN adalah nomor denan 8 digit, termasuk digit cek, dan diketahui oleh ISSN yang diberikan kepada sumberdaya berlanjut oleh jaringan ISSN.

Susunan ISSN :

  • ISSN terdiri atas delapan digit berupa angka 0 sampai 9, kecuali digit terakhir (posisi paling kanan) yang dapat juga berupa huruf besar X. digit terakhir dapat menjadi digit cek.
  • Digit cek dihitung berdasarkan modulus 11 dengan bobot 8 sampai 2 dan X harus digunakan sebagai digit cek bila digit cek adalah 10.
  • ISSN harus didahului dengan singkatan ISSN dan satu spasi, serta ditampilkan dalam dua kelompok yang masing – masing terdiri atas empat digit yang dipisahkan oleh tanda hugung. Contoh : ISSN 0251 – 1479.

Pemberian ISSN

  • ISSN hanya diberikan oleh pusat dalam jaringan ISSN. Jaringan ISSN adalah lembaga kolektifyang terdiri atas Pusat Internasional ISSN serta pusat nasional dan regional yang menjalankan administrasi pemberian ISSN.
  • Metadata untuk sumber daya berlanjut yang mendapatkan ISSN harus dikumpulkan dan diserahkan pada waktu yang ditentukan oleh Pusat Internasional ISSN ke Register ISSN oleh pusat dalam jaringan ISSN yang mendaftar sumber daya berlanjut.
  • Untuk setiap sumber daya berlanjut dalam media tertentu sebagaimana ditentukan dalam ISSN Manual hanya diberikan satu ISSN.
  • Setiap ISSN terkait selamanya dengan judul kunci yang ditetapkan oleh jaringan ISSN pada saat pendaftaran.
  • Bila suatu sumber daya berlanjut diterbitkan dalam media yang berbeda dengan judul yang sama atau berbeda, ISSN dan judul kunci yang berlainan harus diberikan untuk setiap edisi.
  • Bila sumber daya berlanjut mengalami perubahan berarti dalam judul atau perubahan besar lain seperti yang disebut dalam ISSN Manual, ISSN baru harus diberikan dan judul kunci baru harus dibuat.
  • ISSN yang telah diberikan untuk sumber daya berlanjut tidak dapat diubah, diganti atau digunakan lagi untuk terbitan lain.
  • Judul kunci ditetapkan atau disahkan oleh pusat ISSN yang bertanggung jawab atas pendaftaran sumber daya berlanjut, sesuai dengan peraturan yang terdapat dalam ISSN Manual.
  • Pemberian ISSN kepada sumber daya berlanjut tidak dapat diartikan atau dianggap sebagai bukti hokum kepemilikan hak cipta atas suatu terbitan atau isinya

 

2.1   STANDAR MANAJEMEN

a.     Pengertian Standar Manajemen Mutu

Standar manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem manajemen dan standar kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serta keuangan. Namun pengertian standar manajemen akan lebih spesifik jika menjadi standar manajemen mutu, untuk mendukung standarisasi pada setiap mutu produk yang di hasilkan perusahan maka hadirlah Organisasi Internasional untuk Standarisasi yaitu Internasional Organization for Standardization (ISO) berperan sebagai badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil badan standarisasi nasional setiap negara

ISO didirikan pada 23 februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia, ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya satu anggota pernegara, ISO bukan organisasi pemerintah ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah dan swasta. Oleh karena itu, ISO mampu bertindak sebagai organisasi yang menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.

Proses sertifikasi untuk persyaratan Standar Sistem Manajemen Mutu, misalnya ISO 9001:2000, adalah diakui sebagai suatu upaya dan cara uji dari peningkatan kinerja dan produktifitas perusahaan dan juga sebagai pembanding terhadap hasil kerja dan pencapaian keunggulan bisnis. Yang dimaksud mutu disini adalah gambaran dan karakteristik konsumen atau pelanggan dari barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan yang di tentukan.

Dari uraian di atas maka sangat penting sebagai mahasiswa teknik mesin untuk mengerti dan memahami standar manajemen mutu karena standar manajemen mutu sangat berperan penting terhadap kualitas produk atau output dari suatu perusahaan. Pemahaman standar manajemen mutu yang bertarap internasional juga tentunya akan berpengaruh pada pola berpikir dan cara bekerja mahasiswa di dunia industri, diharapkan mahasiswa akan memiliki kualitas yang setarap kualitas internasional tentu akan mampu bersaing dan menghasilkan output yang sangat berkualitas.

b.     ISO 9000

ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.

  1. adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis
  2. adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;
  3. tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;
  4. adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan.
  5. secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.

Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label “ISO 9001 Certified” atau “ISO 9001 Registered”.

Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut. Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.

Kumpulan Standar ISO 9000

ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:

  1. ISO 9000 – Quality Management Systems – Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologidari Sistem Manajemen Mutu (SMM).
  2. ISO 9001 – Quality Management Systems – Requirements: ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasanpelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.
  3. ISO 9004 – Quality Management Systems – Guidelines for Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.

Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor “ISO 9000” seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemen Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.

ISO mencatat “Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 . Suatu organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan”. Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya “ISO 9000 Registered” biasanya merujuk pada ISO 9001.

c.     SYSTEM MANAJEMEN PRODUKSI TQM

Total Quality MANAGEMENT (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas,  yaitu:

  1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
  2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
  3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).
  4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Manfaat Program TQM

TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.

Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:

  1. Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
  2. Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
  3. Kepuasan pelanggan terjamin.

Manfaat TQM bagi institusi adalah:

  1. Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan
  2. Staf lebih termotivasi
  3. Produktifitas meningkat
  4. Biaya turun
  5. Produk cacat berkurang
  6. Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.

Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah:

  1. Pemberdayaan
  2. Lebih terlatih dan berkemampuan
  3. Lebih dihargai dan diakui

Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa yang akan datang adalah:

  1. Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut (follower)
  2. Membantu terciptanya tim work
  3. Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan
  4. Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan
  5. Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah

Tujuh konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan berkesinambungan, Six Sigma, pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time (JIT), konsep Taguchi, dan pengetahuan perangkat TQM

d.     STANDAR MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara umum merujuk pada 2 (dua) sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management Systems.

Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sedangkan Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut standar OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari sebuah sistem manajemen organisasi (perusahaan) yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3 dan mengelola resiko K3 organisasi (perusahaan) tersebut.

Elemen-Elemen Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bisa beragam tergantung dari sumber (standar) dan aturan yang kita gunakan. Secara umum, Standar Sistem Manajemen Keselamatan Kerja yang sering (umum) dijadikan rujukan ialah Standar OHSAS 18001:2007, ILO-OSH:2001 dan Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

e.     OHSAS 18000

Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan pekerjanya. dalam perusahaan harus memiliki standar OHSAS 18000, hal ini penting bagi keselamatan kerja di perusahaan sehingga akan menghasilkan produksi yang berjalan lancar dan berdampak baik bagi karyawan untuk mencegah atau memperkecil tingkat kecelakaan.

Apabila perusahaan tersebut bergerak di bidang industri yang memproduksi suatu barang dengan menggunakan alat-alat berat yang paling diutamakan adalah kesehatan dan keselamatan karyawan dalam bertugas, sehingga perusahaan harus memperhatikan kebutuhan fisik terhadap karyawan, seperti memberi makan kepada karyawan pada waktu jam makan & istirahat yang cukup umtuk menjaga kesehatan karyawan. begitu juga dibutuhkan keselamatan kerja dalam bertugas, oleh karena itu perusahaan membuat aturan/prosedur untuk diterapkan pada karyawannya. bagi keselamatan karyawan harus lah menggunakan pakaian yang aman atau pelindung diri menurut aturan perusahaan sehingga memperkecil tingkat kecelakan. Dengan adanya OHSAS 18000 perusahaan pun akan berjalan dengan baik karena kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan sangat diperhatikan dan menguntungkan bagi perusahaan dalam meningkatkan hasil produksi, dalam hal ini berdampak positif sehingga saling menguntungkan bagi perusahaan maupun karyawan.

f.     STANDAR MANAJEMEN LINGKUNGAN

Standar Manajemen adalah serangkaian syarat-syarat dan sistem-sistem yang harus dipenuhi dalam mengatur permasalahan yang ada di dalam suatu bidang. Standar-standar manajemen terdiri dari ISO 14000, ISO 9000, OHSAS 18000 dan lain-lain.

  • ISO 14000

Standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi konsumen menuntut produsen untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut. Pelaksanaan program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai tindakan proaktif dari produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban tetapi justru merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).

  • ISO 9000

kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee  (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to datedan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.

  • OHSAS 18000

Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari system  kesehatan dan keselamatan kerja Internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.

g.     ISO 14000

Standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi konsumen menuntut produsen untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut. Pelaksanaan program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai tindakan proaktif dari produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban tetapi justru merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).

ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem manejemen lingkungan (Rothery, 1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan di laksanakan oleh seluruh sektor industri. Mengapa di katakan sangat penting? Itu sangat jelas sekali bahwa segala aktivitas di semua sektor industri keci, besar akan berpemgaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk hidup di sekitarnya, bukan hanya kita sebagai mausia, tetapi hewan dan tumbuhan akan juga mendapatkan dampaknya.

Dalam mengelola lingkungan maka dibutuhkan standar yang jelas, yaitu ISO 14000. Sistem ISO 14000  adalah  standar sistem pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan pada bisnis apapun, terlepas dari ukuran, lokasi, atau pendapatan. Tujuan dari sitem ini adalah untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan oleh bisnis.

Manfaat dari ISO 14000 adalah :

  1. Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi
  2. Untuk menyediakan tools yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel sehingga mencerminkan organisasi yang baik.
  3. Dapat mengidanfikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
  4. Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak yang peduli terhadap lingkungan.
  5. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak terhadap lingkungan.
  6. Dapat meningkat citra perusahaan,meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.
  7. Menunjukan ketaatan perusahaan terhadap perundang – undangan yang berkaitan dengan lingkungan.
  8. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
  9. Dapat meningkatakan otivasi para pekerja.

ISO 14000 menawarkan guidance untuk memperkenalkan dan mengadopsi sistem manajemen lingkungan berdasarkan pada praktek – praktek terbaik, hampir sama di ISO 9000 pada sistem manajemen mutu yang sekarang diterapkan secara luas. ISO 14000 ada untuk membantu organisasi meminimalkan bagaimana operasi mereka berdampak negatif pada lingkungan. Sistem ini dapat diterapkan berdampingan dengan ISO 9000.

Sertifikasi ISO 14000

Agar suatu organisasi dianugerahi ISO 14000 mereka harus diaudit secara eksternal oleh badan audit yang telah terakreditasi. Badan sertifikasi harus diakreditasi oleh ANSI-ASQ, Badan Akreditasi Nasional di Amerika Serikat, atau Badan Akreditasi Nasional di Irlandia.

Memahami konsep ISO 14000

Konsep utama yang merupakan kunci untuk menjalankan ISO 14000 adalah Manajemen dan Kebijakan Kinerja Lingkungan. Manajer puncak harus menetapakan kebijakan lingkungan organisasi dan menjamin bahwa kewajiban:

  1. Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan kegiatan, produk atau jasa.
  2. Termasuk komitmen untuk peningkatan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran.
  3. Termasuk komitmen untuk patuh terhadap peraturan lingkungan terikat dan persyaratan –  persyaratan lain terhadap perusahaan.
  4. Memberiakan kerangka kerja untuk membuat dan menkaji tujuan dan sasaran lingkung.
  5. Didokumentasikan, diterapkan dipelihara dan dikomunikasikan kepadasemua karyawan.
  6. Tersedia kepada masyarakat.

 

 

DAFTAR PUSTAKA :

  1. http://rahmatsisetanmerah.blogspot.co.id/2015/11/standar-teknik-dan-standar  manajemen.html
  2. http://dame-dame0123.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-din-standar-industri-jerman.html
  3. https://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/01/05/iso-14000/
  4. http://mfebrianadhip.blogspot.co.id/2015/01/standar-teknik.html
  5. http://fajarisman31.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-standar-teknik-proses.html

 

PENJELASAN ETIKA PROFESI DAN PROFESIONALISME

 1.1 Penjelasan Tentang Etika Profesi

a. Etika

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

b. Profesi

Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut dari padanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu.

Etika profesi masuk ke dalam materi pembelajaran pada setiap jurusan perguruan tinggi di Indonesia. Setiap bidang profesi yang dikerjakan memiliki sejumlah aturan yang mengatur kegiatan di dalam profesi tersebut. bukan hanya kegiatan yang menyangkut profesi tersebut namun lebih luas pengaruhnya terhadap kehidupan social sehingga profesi tersebut akan berguna bagi kemaslahatan bersama.

Etika profesi menurut keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Etika profesi mengacu pada pedoman perilaku yang dilakukan berkaitan dengan profesi tersebut. pada dasarnya setiap hal yang menyangkut hubungan social dengan individu lain, memiliki pedoman atau kaidah yang mengatur bagaimana kegiatan tersebut terjalin pada setiap individu yang menjalaninya begitu juga pada etika profesi ini. Salah satu cara mendapatkan pekerjaan impian adalah dengan memahami pentingnya etika profesi ini

1.1.1 Prinsip-Prinsip Etika Profesi

Prinsip-prinsip yang ada pada etika profesi yaitu sebagai berikut :

1.  Tanggung jawab

  • Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya
  • Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.

2.  Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadihaknya.

3. Otonomi
Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasandalam menjalankan profesinya.

1.1.2 Peranan Etika Dalam Profesi

  1. Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.
  2. Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.
  3. Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya.

1.1.3 Etika Profesi di Bidang Teknik Mesin

Etika dalam bidang Teknik Mesin yaitu merupakan suatu prinsip-prinsip atau aturan prilaku di dalam bidang Teknik Mesin yang bertujuan untuk mencapai nilai dan norma moral yang terkandung di dalamnya. Sedangkan Profesi dalam bidang teknik Mesin dapat diartikan sebagai pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Sebuah profesi akan dapat dipercaya dunia industri ketika  kesadaran diri kita yang kuat menjunjung tinggi nilai etika profesi kita di dunia industri maupun di sekitar kita. Jadi dapat di katakan  etika profesi yaitu batasan-batasan untuk mengatur atau membimbing prilaku kita sebagai manusia secara normatif. Kita harus mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Karena semuanya itu sangat berpengaruh bagi kita sebagai mahasiswa teknik mesin yang seharusnya mempunyai etika yang bermoral baik.

1.2 Penjelasan Tentang Profesionalisme

Sebelum membahas sikap profesional, ada baiknya diketahui terlebih dahulu makna profesional dan profesionalisme, dan akhirnya baru akan tercapai tindakan profesional. Profesional artinya ahli dalam bidangnya. Jika seorang manajer mengaku sebagai seorang yang profesional maka ia harusmampu menunjukkan bahwa dia ahli dalam bidangnya. Harus mampu menunjukkan kualitas yang tinggi dalam pekerjaanya. Berbicara mengenai profesionalisme mencerminkan sikap seseorang terhadap profesinya. Secara sederhana, profesionalisme yang diartikan perilaku, cara, dan kualitas yang menjadi ciri suatu profesi. Seseorang dikatakan profesional apabila

pekerjaannya memiliki ciri standar teknis atau etika suatu profesi . Profesionalisme dapat diartikan sebagai suatu kemampuan dan keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan tingkatan masing-masing. Profesionalisme menyangkut kecocokan antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi dengan kebutuhan tugas, terpenuhi kecocokan antara kemampuan dengan kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur yang profesional. Artinya keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah dan tujuan yang ingin di capai oleh sebuah organisasi. Menurut Andrias Harefa (2004:137) bahwa profesionalisme pertama-tama adalah soal sikap. Lalu dia mengatakan ada beberapa hal yang dapat dianggap mewakili sikap profesionalisme yaitu, keterampilan tinggi, pemberian jasa yang berorientasi pada kepentingan umum, pengawasan yang ketat atas perilaku kerja dan suatu sistem balas jasa yang merupakan lambang prestasi kerja. Penggunaan istilah profesionalisme menunjuk pada derajat penampilan seseorang sebagai profesional atau penampilan suatu pekerjaan sebagai suatu profesi, ada yang profesionalismenya tinggi, sedang dan rendah. Profesionalisme juga mengacu kepada sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang tinggi dan kode etik profesinya.

1.2.1    Asas Pokok Profesionalisme

Menurut H. Sumitro Maskun (1997:7) bahwa suatu profesionalisme adalah merupakan suatu bentuk atau bidang kegiatan yang dapat memberikan pelayanan dengan spesialisasi dan intelektualitas yang tinggi. Bentuk atau bidang kegiatan ini dalam mengamalkan prestasinya menjalankan tiga asas pokok, yaitu :

  1. Terdapat suatu pengetahuan dasar yang dapat dipelajari secara seksamadan terdapatnya sikap pada seseorang yang menguasai sesuatu teknik yangdapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
  2. Keberhasilan yang dicapai oleh suatu profesi, ukuran standarnya adalahbagaimana kita menyelesaikan pelayanan cepat kepada masyarakat danbukan apa yang dapat dicapai seseorang bagi kepentingan pribadinya.
  3. Dikembangkan suatu sistem pengawasan atas usaha dan kegiatan praktispara profesional dalam mengamalkan pengetahuan dan hasilpendidikannya dengan melalui didirikannya himpunan-himpunan atauasosiasi dan diciptakannya berbagai kode etik.

Langkah awal yang harus ditempuh agar seseorang dapat berstatus sebagai profesional adalah mempunyai kemampuan intelektualnya yang cukup, yaitu suatu kemampuan yang berupa mampu untuk mudah memahami, mengerti, mempelajari dan menjelaskan suatu fenomena.Artinya tingkat, derajat, kualitas dan kuantitas profesionalisme di Indonesia dapat dilihat dari berapa banyak dan berapa tingginya kualitas masyarakat intelektual yang ada bagi mendukung profesionalisme tersebut.

1.2.2    Usaha-Usaha Pengembangan Profesionalisme

Dalam mengembangkan profesionalisme dalam birokrasi di Indonesiaoleh. Sumitro Maskun (1997:7), ada dua aspek yaitu:

  1. Aspek pendidikan bagi profesional yaitu suatu bentuk pendidikan yang dapat mempersiapkan para mahasiswa menangani apa yang disebut pekerja profesional. Jadi terdapat hubungan antara pekerjaan yang dipegang oleh seseorang dengan pendidikan dipilih atau dipersiapkan.
  2. Adanya proses rekruitmen terencana, dengan didukung oleh sistem karirdan pengembangannya. Rekruitmen pegawai dalam aparatur birokrasi Indonesia belum benar-benar berorientasi kepada profesional kerja. Hal itu disebabkan karena dalam sistem birokrasi belum secara lengkap dan inovatif tersusun atau terinventarisasi berbagai macam pekerjaan yangjelas ditetapkan membutuhkan atau dijalankan oleh profesi tertentu.

1.3 Ciri-ciri Profesionalisme di Bidang Teknik Mesin

Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang professional contohnya pada bidang teknik mesin. Ciri-ciri profesionalisme pada bidang teknik mesin meliputi, sebagai berikut:

  1. Mempunyai keterampilan yang tinggi dalam bidang teknik mesin serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang teknik mesin tersebut.
  2. Mempunyai ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam bidang teknik mesin, cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
  3. Mempunyai sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
  4. Mempunyai sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
  5. Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampilannya.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

[1]       http://selawan33.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-dari-etika-profesi etika.html,

[2]       http://achilies-sodikin.blogspot.co.id/2014/10/tugas-soft-skill-sem-7-pengertian-etika.html

[3]       repository.uin-suska.ac.id/1129/3/BAB%20II.pdf, diunduh pada 27 Oktober 2015

[4]       www://elearningsmk.blogspot.co.id/2014/09/download-buku-etika profesi.html, diunduh pada 27 Oktober 2015

[5]        belajar.ditsmk.net>uploads>2014/09, diunduh pada 27 Oktober 2015

 

 

KESELAMATAN PESAWAT UAP DAN BEJANA DENGAN BAHAYA PELEDAKAN

1.1       Pendahuluan

Sejak ditemukannya mesin uap oleh James Watt tahun 1760an makapenggunaan pesawat uap termasuk bejana tekan semakin meningkat dalam industry maupun manufaktur yang meningkatkan tingkat produksi industri. Gambar 1.1 menunjukkan salah satu contoh mesin uap sebagai penggerak mesin di industry pada masa revolusi industry. Sedangkan Gambar 1.2 menunjukkan diagram siklus Rankine sebagai dasar dari siklus kerja dari mesin uap. Namun dengan adanya peralatan atau sistem yang baru, juga menimbulkan potensi bahaya baru juga akibat penggunaan pesawat uap dan bejana tekan yang tidak terkendali.

1

Gambar 1.1 Contoh Mesin Uap 


2

Gambar 1.2 Diagram siklus rankine sebagai dasar dari mesin uap 

Keterangan: Diagram menunjukkan dasar dari siklus rankine. Fluida dipompa dalam tekanan tinggi dari kondisi 1 ke kondisi 2. Panas ditambahkan dalam boiler (pembuat uap) dengan membakar bahan bakar (meski panas bisa diberikan dengan cara lain) untuk menguapkan fluida ke kondisi 3. Uap mengembang melalui turbin dan tekanan dan suhu turun seketika menjadi kondisi 4. Akhirnya uap mengembun menjadi cair dan dipompa kembali.

Pesawat uap dan bejana tekan merupakan sumber bahaya termasuk operator pesawat uap yang mana potensi bahaya ditimbulkan akibat penggunaan atau pengoperasian pesawat uap dan bejana tekan meliputi semburan api, air panas, gas, fluida, uap panas, debu, panas/suhu tinggi, bahaya kejut listrik, dan peningkatan tekanan atau peledakan. Agar kecelakaan tidak timbul dalam kerja yang menggunakan pesawat uap maupun bejana tekan, maka pemahaman tentang pesawat uap dan bejana tekan serta syarat-syarat K3 adalah sangat penting supaya dapat melakukan pengawasan K3 pada pesawat uap dan bejana tekan. Hal ini juga ditetapkan dalam UU No.1 Tahun 1970 pasal 3. Pengawasan tidak hanya pada produk namun diawali dari proses produksi atau pembuatan pesawat uap dan bejana tekan yang banyak dilakukan proses pengelasan, pengujiaan produk hingga penerbitan ijin pemakaian pesawat uap dan bejana tekan.

1.2       Pengertian Pengawasan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan

Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan merupakan serangkaian kegiatan pengawasan dan semua tindakan yang dilakukan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan atas pemenuhan pelaksanaan peraturan perundang-undangan terhadap obyek pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan di tempat kerja atau perusahaan. 

1.2.1    Pengetahuan bejana uap/pemanas air/ketel uap

Sebagai alat pembantu kerja manusia, sistem tenaga uap ditemukan oleh James Watt pada tahun sekitar 1760 yang mana terdiri atas sebuah ketel uap dan mesin uap. Ketel uap jenis ini terdiri atas dua sisi yang rata, pada sisi atasnya merupakan puncak ketel berbentuk setengah silinder dan dasarnya sisi pelatnya dilengkungkan ke dalam.

Ketel uap adalah suatu pesawat yang dibuat untuk mengubah air ada di dalamnya menjadi sebagian uap dengan jalan pemanasan. Pemanasan dilakukan dari proses pembakaran sehingga dalam sistem tenaga uap selalu terdapat tempat pembakaran. Dengan semakin tingginya tekanan uap maka setiap ketel harus mampu menahan tekanan uap ini. Dengan memanfaatkan tekanan uap ini maka dapat digunakan untuk menggerakan mesin atau generator untuk menghasilkan energi listrik. Gambar 1.3 menunjukkan salah satu contoh diagram ketel uap jenis horisontal. Sedangkan Gambar 1.4 untuk boiler jenis vertical.

Suatu ketel harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  1. Harus hemat dalam pemakaian bahan bakar. Hal ini dinyatakan dalam rendemen atau daya guna ketel.
  2. Berat ketel dan pemakaian ruangan pada suatu hasil uap tertentu harus kecil.
  3. Paling sedikit harus memenuhi syarat-syarat dari Direktorat Bina Norma Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.

Ketel uap dapat digolongkan menurut tempat penggunaannya (darat atau darat berpindah), menurut letak sumbu silinder ketel (ketel uap tegak, ketel uap mendatar) juga menurut konstruksi dan aliran panas.

Sumber bahaya pada pesawat uap terutama akibat dari pada:

  1. Bila manometer tidak berfungsi dengan baik, atau bila tidak dikalibrasi dapat menimbulkan peledakan karena si operator tidak mengetahui tekanan yang sebenarnya dalam boiler dan alat lain tidak berfungsi.
  2. Bila safety valve tidak berfungsi dengan baik karena karat atau sifat pegasnya menurun.
  3. Bila gelas duga tidak berfungsi dengan baik yang mana nosel-noselnya atau pipa-pipanya tersumbat oleh karat sehingga jumlah air tidak dapat terkontrol lagi.
  4. Bila air pengisi ketel tidak memenuhi syarat.
  5. Bila boiler tidak dilakukan blow down dapat menimbulkan scall atau tidak sering dikunci.
  6. Terjadi pemanasan lebih karena kebutuhan produksi uap
  7. Tidak berfungsinya pompa air pengisi ketel
  8. Karena perubahan tak sempurna atau rouster, nozel fuel tidal berfungsi dengan baik.
  9. Karena umur boiler sudah tua sehingga material telah mengalami degradasi kualitas.

1.2.2    Pengetahuan teknis praktis bejana tekan

Bejana tekan adalah sesuatu untuk menampung fluida yang bertekanan atau bejana selain pesawat uap yang di dalamnya terdapat tekanan yang melebihi udara luar dan dipakai untuk menampun gas atau gas campuran termasuk udara baik terkempa menjadi cair atau dalam keadaan larut atau beku. Gambar 1.5 dan 1.6 menunjukkan beberapa contoh produk bejana tekan. Yang termasuk bejana tekan adalah: bejana penampung (storage tank), bejana pengangkut, botol baja atau tabung gas, instalasi pendingin, instalasi pipa gas atau udara, reactor atau suatu tempat berlangsungnya reaksi kimia dengan jalan pencampuran, pemanasan dan pendinginan pada berbagai bahan-bahan yang diperlukan. Dalam proses pembuatannya perlu dilakukan pemilihan material yang tahan korosi bila terlalu mahal atau tidak ada di pasaran maka dapat dipilih material dengan laju korosi yang paling lambat namun perlu dilakukan inspeksi secara berkala untuk menghindari terjadinya kebocoran atau ledakan.

1.3       Sumber bahaya dan akibat yang dapat ditimbulkan oleh bejana tekan

Bejana tekan merupakan salah satu sumber bahaya yang dapat menimpa tenaga kerja dan kerusakan yang fatal bagi lingkungan berupa tenaga kerja, tempat kerja, perusahaan dan alam. Jenis bahaya tersebut adalah :

  1. Bahaya terhadap kebakaran yang kebanyakan ditimbulkan oleh bejana tekan penyimpan gas asetilen, hidrogen, elpiji, karbon monoksida, metan dan lain-lain.
  2. Bahaya terhadap keracunan dan iritasi oleh gas-gas seperti chlorine, sulful dioksida, hydrogen cydrogen sulfide, karbon monoksida, amoniak dan lain-lain
  3. Bahaya terhadap pernapasan tercekik (aspisia) hingga pingsan seperti disebabkan oleh nitrogen, argon, karbon dioksida, helium dan gas inert lainnya yang memenuhi ruangan yang mana membuat kandungan oksigen jauh menurun.
  4. Bahaya terhadap peledakan yang ditimbulkan oleh gas mudah terbakar yang ditampung dalam bejana tekan yang mengalami kerusakan hingga dapat mengakibatkan ledakan.
  5. Bahaya terkena cairan sangat dingin seperti yang disebabkan oleh gas nitrogen cair dan lain-lain.

Untuk menjaga keamanan penggunaan, setiap kandungan gas yang berbeda, tabung-tabung gas memiliki warna yang berbeda seperti gas oksigen ditampung dalam tabung gas berwarna biru muda.

1.4       Dasar hukum pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan

  1. Undang-undang Uap 1930
  2. Pesawat Uap Tahun 1930
  3. Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
  4. Permen No.01/Men/1982 tentang Bejana Tekan
  5. Permen No.01/Men/1982 tentang Klasifikasi Juru Las
  6. Permen No.01/Men/1988 tentang Klasifikasi dan Syarat-syarat Operator
  7. Pesawat Uap.

Ruang lingkup pengawasan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan meliputi perencanaan, pembuatan, pemasangan/perakitan, modifikasi atau reparasi dan pemeliharaan pesawat uap dan bejana tekan.

1.5       Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat Uap dan Bejana Tekan

1.5.1     Pedoman pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian serta penerbitan ijin pesawat uap

Materi ini membahas tentang pedoman pelaksanaan pemeriksan dan pengujian serta penerbitan pesawat uap. Pemeriksaaan dan pengujian dilakukan mulai tahap fabrikasi (pembuatan), pada tahap perakitan atau pemasangan, tahap pemakaian, tahap reparasi atau modifikasi serta pemasangan kembali karena pemindahan pesawat uap. Penerbitan ijin pesawat uap dikeluarkan untuk pemakaian baru dan saat mutasi ijin pemakaian karena penjualan atau pemindahan pesawat uap jenis berpindah. Pemeriksaan dan pengujian dilakukan oleh pegawai pengawas atau ahli K3 pesawat uap dan bejana tekan.

1.5.2    Pedoman pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian serta penerbitan pengesahan pemakaian bejana tekan

Pedoman ini diperuntukan untuk bejana tekan dan harus diketahui oleh semua pihak terkait terutama pemerintah daerah kabupaten dan kota yang menangani langsung pelaksanaan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di lapangan menurut UU No.22 tahun 1999. Pemeriksaan atau pengujian dilakukan oleh Ahli K3 Spesialis Pesawat Uap dan Bejana Tekan. Sedangkan pengesahan pemakaian baru harus ditangani oleh kepala dinas setelah diparaf oleh pegawai pengawas dan atasan langsung pegawai pengawas. Dalam pelaksanaan pemeriksan dan pengujian pada pesawat uap dan bejana tekan digunakan formulir-formulir yang telah ditetapkan oleh departemen tenaga kerja daerah.

1.6      Penutup

Materi ini sangat menarik karena menyangkut bidang keahlian teknik mesin maupun teknik lainnya dan khusus membahas tentang pesawat uap dan bejana tekan yang masih cukup banyak digunakan di industri. Selain itu juga dapat diketahui tentang dasar-dasar hukum dalam pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan disertai penjelasan tentang pengawasan dan pengujian serta pemberian ijin pada pesawat uap dan bejana tekan yang akan dipakai.

Sumber :

yudysi.lecture.ub.ac.id/files

Resume Materi Pengawasan Bejana Uap dan Ketel Uap, 2012, Yudy Surya Irawan, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang

KELISTRIKAN DAN KESELAMATAN LIFT

1.1       kelistrikan Lift

Desain Elevator ini menggunakan motor listrik, tali, dan counterweight bukan peralatan hidrolik. Rel panduan utama sudah terpasang pada setiap sisi kotak penumpang (box)  dan sepasang tambahan rel penyeimbang terletak pada satu sisi atau di belakang. Mesin diarahkan, bersama dengan peralatan drive terkait, umumnya terletak di atas hoistway di ruang mesin penthouse. Dalam beberapa situasi terbatas, dapat terletak di sebelah hoistway pada pendaratan lebih rendah. Pengaturan yang terakhir ini disebut sebagai traksi basement. Motor digerakan  oleh listrik AC atau DC.

lift-1

Gambar 1.1 Lift

Mesin roda gigi cacing untuk mengontrol gerakan mekanik kabin lift dengan “rolling” baja hoist tali melalui puli katrol penggerak yang melekat ke gearbox digerakkan oleh motor kecepatan tinggi. Mesin ini umumnya pilihan terbaik untuk bangunan tinggi yang menyediakan  ruang bawah tanah dan penggunaan traksi overhead untuk kecepatan hingga 500 ft / menit (2,5 m / s)memungkinkan kontrol kecepatan yang akurat dari motor, untuk kenyamanan penumpang, sebuah kerekan DC motor didukung oleh AC / DC motor-generator (MG) adalah seperangkat solusi yang diinginkan dalam lalu lintas tinggi instalasi lift selama beberapa dekade . MG set juga biasanya didukung pengontrol relay dari lift, yang memiliki keuntungan tambahan elektrik mengisolasi lift dari seluruh sistem listrik sebuah bangunan, sehingga menghilangkan lonjakan daya sementara dalam pasokan listrik bangunan yang disebabkan oleh motor start  dan stop (menyebabkan redup pencahayaan setiap kali lift digunakan misalnya), serta gangguan pada peralatan listrik lain yang disebabkan oleh lengkung dari kontaktor relay di sistem kontrol.

1.2       Hal-hal yang perlu diperhatikan keselamatan dan kesehatan dalam lingkungan kerja lift

1.         Perencanaan

Dalam tahap perencanaan, pengawasan dilakukan pada saat penyerahan gambar rencana. lebih ditekankan pada fungsi dan kegunaan lift tersebut sesuai dengan perhitungan traffic analysis yaitu perhitungan jumlah, kapasitas dan kecepatan lift dalam suatu gedung yang disesuaikan dengan jumlah dan populasi pengguna. sedangkan gambar rencana meliputi gambar konstruksi lengkap dengan detailnya, perhitungan konstruksi, spesifikasi dan sertifikasi material (Permen No.03/MEN/1999 Bab III Pasal 24 ayat (2)dan (4)).

pengawasank3

Gambar 1.2 Mekanisme Pengawasan K3

2.         Pemasangan

Tahap pemasangan, tahap assembling dari semua peralatan yang telah direncanakan dan diproduksi sesuai gambar rencana. Yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini adalah:

  1. Dipasang oleh perusahaan yang memiliki surat ijin instalatur
  2. Memiliki surat ijin pemasangan
  3. Pemasangan diawasi oleh supervisor yang kompeten dan memiliki SIO (Surat Ijin Operasi) penyelia pengawas pemasangan lift
  4. Pemasangan dilaksanakan oleh teknisi yang memiliki SIO adjuster.
  5. Dilaksanakan pemeriksaan dan pengujian oleh perusahaan riksa uji (PJK3 Riksa Uji) dan disahkan oleh pengawas yang ditunjuk sebelum pesawat tersebut dipakai.

3.         Pengoperasian

Setelah pesawat lift selesai dipasang dan telah memiliki surat ijin pemakaian lewat serangkaian riksa uji, maka pesawat lift tersebut layak untuk digunakan. berikut ini hal-hal yang perlu dilaksanakan agar pengoperasian pesawat lift dapat berjalan dengan baik dan aman (setiap saat).

  1. Pengoperasian dikelola dan diawasi oleh teknisi yang kompeten dan memiliki SIO sebagai penyelia pengawas operasi lift.
  2. Dipergunakan dan dioperasikan dengan benar
  3. Dirawat dan diperbaiki secara benar oleh teknisi yang kompeten dan memiliki SIO perawatan dan perbaikan
  4. Memiliki manajemen kondisi darurat

perijinank3liftw

Gambar 1.3 Perizinan K3 Lift

1.3       Peraturan dan Perundang-undangan Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift

SYARAT-SYARAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LIFT

BAGIAN I

UMUM

Pasal 3

(1).  Kapasitas angkut lift hanrs dicantumkan dan dipasang dalam kereta, serta dinyatakan dalam jumlah orang atau jumlah bobot muatan yang diangkut dalam kilogram (kg).

(2).  Kapasitas anglnrt sebagaimana dimaksud pada ayat (l) hanrs sesuai dengan kapasitas angkut yang dinyatalcan dalam ijin pemakaian.

(3).  Penetapan jumlah orang yang dapat diangkut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan Standar Nasional Indonesia yang berlaku.

BAGIAN 2

BAGIAN.BAGIAN LIFT DAN PEMASANGANNYA

Pasal 4

(l).  Bagian-bagian lift hanrs kuat, tidak cacat, aman dan memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja.

(2). Bagian-bagran lift sebagaimana dimaksud pada ayat (l), meliputi: Mesin, kamar mesin tali baja tromol, bangunan ruang luncur dan lekuk dasar, kereta governor, perlengkapan pengaman, bobot imbang, rel pemandu, peredam atau penyangga dan instalasi listrik.

(3). Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagian-bagian lift sebagaimana dimaksud pada ayat (l), diatur dalam pasal 5 sampai dengan pasal 23 peraturan ini.

PARAGRAF 1

MESIN DAN KAMAR MESIN

Pasal 5

(l).  Mesin dan konstruksinya hanrs memenuhi Standar Nasional Indonesia yang berlaku.

(2). Apabila lift akan bergeralq rem membuka dengan tenaga magnet listrik dan harus dapat memberhentikan mesin secara otomatis pada saat arus listrik putus.

(3). Mesin harus dilengkapi dengan rem yang bekeda dengan tenaga pegas.

PARAGRAF 2

TALI BAJA DAN TEROMOL

Pasal 7

(l).  Tali baja penarik bobot imbang dan governor harus kuat, luwes, tidak boleh terdapat sambungan dan semua utas tali seragam dari satu sumber yang sama.

(3). Garis tengah tali baja penarik kereta dan bobot imbang harus sekurang-kurangnya l0 (sepuluh) mm, kecuali untuk lift pelayan.

(4). Tali penarik kereta dan bobot imbang tidak boleh digunakan rantai.

     PARAGRAF 3

  BANGUNAN RUANG LUNCUR DAN LEKUK DASAR

Pasal 9

(l).  Bangunan ruang luncur harus mempunyai konstruksi yang kuat, kokoh, tahan api   dan tertutup rapat mulai dari lantai bawah lekuk dasar sampai bagian langit-langit ruang luncur.

(2). Ruang luncur harus selalu bersih, bebas dari instalasi atau peralatan yang bukan bagian dari instalasi lift dan menjamin kelancaran jalannya kereta serta bobot imbang.

PARAGRAF 4

KERETA

Pasal 11

(1)  Rangka kereta harus terbuat dari baja dan kuat menahan beban akibat pengoperasian lift, bekedanya pesawat pengaman serta tumbukan antara kereta dengan penyangga atau peredam.

(2). Badan kereta hanrs tertutup rapat dan pintu.

(3). Atap kereta harus kuat menahan berat peralatan dan beban sekurang-kurangnya 2 (dua) orang.

PARAGRAF 5

GOVERNOR DAN PERLENGKAPAN PENGAMAN

Pasal. 13

(l).  Lift harus dilengkapi sebuah governor untuk memicu atau mengatur bekerjanya rem pengaman kecuali lift pelayan

(2). Rem pengaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1). harus bekerja pada saat governor mencapai presentase kecepatan’ lebih sebagai berikut:

  1. kecepatan tift sampai 42 (enryat puluh dua) meter per menit, persentase kecepatan governor 50 % lebih besar
  2. kecepatan lift sampai 42 (empat puluh dup) Jd 90 (sembilan puluh) meter permenit, persentase kecepatan governor 40 %’lebih besar.
  3. kecepatan lift 90 (sembilan puluh) Vd 120 (seratus dua puluh) meter per menit, persentase kecepatan governor 35 % lebih besar.
  4. kecepatan lift sampai 120 (seratus dua puluh) m€ter per menit, persentase
    kecepatan lebih bekerjanya governor 30 % lebih besar,

PARAGRAF 6

BOBOT IMBANG, REL PEMANDU DAN PEREDAM ATAU PEYANGGA

Pasal 19

(1) Bobot imbang yang dibuat dari bagian-baglan balok atau lanpengan logam atau dari beton bertulang, satu sama lain harus terikat sehingga merupakan satu kesatuan yang kuat dan aman.

PARAGRAF 7

INSTALASI LISTRIK

Pasal 22

(l). Rangkaian, pengamanan dan pelayanan listrik lift harus sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUL) yang berlaku.

(2). Rangkaian” pengamanan dan pelayanan listrik lift sebagaimana dimaksud pada ayat (l) harus sesuai gambar rencana yang telah disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk.

PEMBUATAN, PEMASANGAN, PERBAIKAN, PERAWATAN

DAN PERUBAHAN LIFT

Pasal 24

(l).  Pembuatan dan atau pemasangan lift harus sesuai dengan gambar rencana yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk.

(2). Gambar rencana pembuatan lift sebagaimana dirnaksud ayat (l) harus meliputi antara lain:

  1. gambar konstruksi lengkap dengan detailnya;
  2. perhitungan konstruksi; ‘
  3. spesifikasi dan sertifikasi material.

(3). Pembuatan lift sebagaimana dimaksud pada ayat (l) harus memenuhi syarat-syarat teknis yang diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SlU) yang berlaku atau Standar Internasional yang diakui.

BAB IV

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

Pasal 30

(l).   Setiap lift sebelum dipakai harus diperiks’a dan druji terlebih dahulu sesuai dengan standar uji yang telah ditentukan.

(2).  Pemeriksaan dan pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dilakukan oleh  pegawai pengawas dan atau ahli keselamatan dan kesehatan kerja dan dilaksanakan sekurang-kurang-nya I (satu) tahun sekali.

BAB V

PENGAWASAN

Pasal 3l

(1) Pegawai pengawas atau ahli keselamatan dan kesehatan kerja melakukan pengawasan terhadap ditaatinya peraturan ini.

Sumber :

http://sofianoktaviardi.blogspot.com/2015/06/kelistrikan-dan-keselamatan-lift.html

http://blogtukanglistrik.blogspot.com/2009/08/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-lift.html

jdih.depnakertrans.go.id/data_wirata/1999-2-4.pdf

Definisi, Sejarah dan Undang-Undang K3

 

1.1       DEFINISI KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA (K3)

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah suatu bidang yang terkait dengan kesehatankeselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

Istilah K3 atau Keselamatan dan kesehatan kerja saat ini sudah sangat nyaring terdengar apalagi dikalang para pekerja suatu industry ataupun pabrik, dengan adanya slogan “zero accident” maka istilah K3 semakin akarab dengan telinga masyarakat. Akan tetapi, tidak bayak orang yang mengetahui apa itu K3 dan hanya mendengar sepintas mengenai istilah K3 ini.

Dibawah ini ada beberapa definisi yang menjelaskan apa itu K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja  dari berbagai ahli K3 termasuk definisi K3 menurut ILO .

1.  ILO

Suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahtaraan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan diantara pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologi; dan diringkaskan sebagai adaptasi pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada jabatannya.

2.  Mangkunegara (2002)

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.

3.  Suma’mur (2001)

Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

4.  Simanjuntak (1994)

Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.

5.  Mathis dan Jackson (2002)

Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.

6.  Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

7.  Jackson (1999)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.

1.2       SEJARAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

Sejarah perkembangan K3 mulai dari zaman pra-sejarah sampai dengan zaman modern sekarang secara ringkas adalah sebagai berikut :

1.  ZAMAN PRA-SEJARAH

Pada zaman batu dan goa (Paleolithic dan Neolithic) dimana manusia yang hidup pada zaman ini telah mulai membuat kapak dan tombak yang mudah untuk digunakan serta tidak membahayakan bagi  mereka saat digunakan. Disain tombak dan kapak yang mereka buat umumnya mempunyai bentuk yang lebh besar proporsinya pada mata kapak atau ujung ombak. Hal ini adalah untuk menggunakan kapak atau tombak tersebut tidak memerlukan tenaga yang besar karena dengan sedikit ayunan momentum yang dihasilkan cukup besar. Disain yang mengecil pada pegangan dimaksudkan untuk tidak membahayakan bagi pemakai saat mengayunkan kapak tersebut.

2.  ZAMAN BANGSA BABYLONIA (DINASTI SUMMERIA) DI IRAK

Pada era ini masyarakat sudah mencoba membuat sarung kapak agar aman dan tidak membahayakan bagi orang yang membawanya. Pada masa ini masyarakat sudah mengenal berbagai macam peralatan yang digunakan untuk membantu pekerjaan mereka. Dan semakin berkembang setelah ditemukannya tembaga dan suasa sekitar 3000-2500 BC. Pada tahun 3400 BC masyarakat sudah mengenal konstruksi dengan menggunakan batubata yang dibuat proses pengeringan oleh sinar matahari. Pada era ini masyarakat sudah membangunan saluran air dari batu sebagai fasilitas sanitasi.  Pada tahun 2000 BC muncul suatu peraturan “Hammurabi” yang menjadi dasar adanya kompensasi asuransi bagi pekerja.

3.  ZAMAN MESIR KUNO

Pada masa ini terutama pada masa berkuasanya Fir’aun banyak sekali dilakukan pekerjaan-pekerjaan raksasa yang melibatkan banyak orang sebagai tenaga kerja. Pada tahun 1500 BC khususnya pada masa Raja Ramses II dilakukan pekerjaan pembangunan terusan dari Mediterania ke Laut Merah. Disamping itu Raja Ramses II juga meminta para pekerja untuk membangun “temple” Rameuseum. Untuk menjaga agar pekerjaannya lancar Raja Ramses II menyediakan tabib serta pelayan untuk menjaga kesehatan para pekerjanya.

4.  ZAMAN YUNANI KUNO

Pada zaman romawi kuno tokoh yang paling terkenal adalah Hippocrates. Hippocrates berhasil menemukan adanya penyakit tetanus pada awak kapal yang ditumpanginya.

5.  ZAMAN ROMAWI

Para ahli seperti Lecretius, Martial, dan Vritivius mulai memperkenalkan adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan karena adanya paparan bahan-bahan toksik dari lingkungan kerja seperti timbal dan sulfur. Pada masa pemerintahan Jendral Aleksander Yang Agung sudah dilakukan pelayanan kesehatan bagi angkatan perang.

6.  ABAD PERTENGAHAN

Pada abad pertengahan sudah diberlakukan pembayaran terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan cacat atau meninggal. Masyarakat pekerja sudah mengenal akan bahaya vapour di lingkungan kerja sehingga disyaratkan bagi pekerja yang bekerja pada lingkungan yang mengandung vapour harus menggunakan masker.

7.  ABAD KE-16

Salah satu tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Phillipus Aureolus Theophrastus Bombastus von Hoheinheim atau yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Paracelsus mulai memperkenalkan penyakit-penyakit akibat kerja terutama yang dialama oleh pekerja tambang. Pada era ini seorang ahli yang bernama Agricola dalam bukunya De Re Metallica bahkan sudah mulai melakukan upaya  pengendalian bahaya timbal di pertambangan dengan menerapkan prinsip ventilasi.

8.  ABAD KE-18

Pada masa ini ada seorang ahli bernama Bernardino Ramazzini (1664 – 1714) dari Universitas Modena di Italia, menulis dalam bukunya yang terkenal : Discourse on the diseases of workers, (buku klasik ini masih sering dijadikan referensi oleh para ahli K3 sampai sekarang). Ramazzini melihat bahwa dokter-dokter pada masa itu jarang yang melihat hubungan antara pekerjaan dan penyakit, sehingga ada kalimat yang selalu diingat pada saat dia mendiagnosa seseorang yaitu “ What is Your occupation ?”. Ramazzini melihat bahwa ada dua faktor besar yang menyebabkan penyakit akibat kerja, yaitu bahaya yang ada dalam bahan-bahan yang digunakan ketika bekerja dan adanya gerakan-gerakan janggal yang dilakukan oleh para pekerja ketika bekerja (ergonomic factors).

9.  ERA REVOLUSI INDUSTRI (TRADITIONAL INDUSTRIALIZATION)

Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi perkembangan K3 adalah :

  1. Penggantian tenaga hewan dengan mesin-mesin seperti mesin uap yang baru ditemukan sebagai sumber energi.
  2. Penggunaan mesin-mesin yang menggantikan tenaga manusia
  3. Pengenalan metode-metode baru dalam pengolahan bahan baku (khususnya bidang industri kimia dan logam).
  4. Pengorganisasian pekerjaan dalam cakupan yang lebih besar berkembangnya industri yang ditopang oleh penggunaan mesin-mesin baru.
  5. Perkembangan teknologi ini menyebabkan mulai muncul penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pemajanan karbon dari bahan-bahan sisa pembakaran.

10.  ERA INDUSTRIALISASI (MODERN IDUSTRIALIZATION)

Sejak era revolusi industri di ata samapai dengan pertengahan abad 20 maka penggunaan teknologi semakin berkembang sehingga K3 juga mengikuti perkembangan ini. Perkembangan pembuatan alat pelindung diri, safety devices. dan interlock dan alat-alat pengaman lainnya juga turut berkembang.

11.  ERA MANAJEMEN DAN MANAJEMEN K3

Perkembangan era manajemen modern dimulai sejak tahun 1950-an hingga sekarang. Perkembangan ini dimulai dengan teori Heinrich (1941) yang meneliti penyebabpenyebab kecelakaan bahwa umumnya (85%) terjadi karena faktor manusia (unsafe act) dan faktor kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition). Pada era ini berkembang system automasi pada pekerjaan untuk mengatasi masalah sulitnya melakukan perbaikan terhadap faktor manusia. Namun system otomasi menimbulkan masalah-masalah manusiawi yang akhirnya berdampak kepada kelancaran pekerjaan karena adanya blok-blok pekerjaan dan tidak terintegrasinya masing-masing unit pekerjaan. Sejalan dengan itu Frank Bird dari International Loss Control Institute (ILCI) pada tahun 1972 mengemukakan teori Loss Causation Model yang menyatakan bahwa factor manajemen merupakan latar belakang penyebab yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Berdasarkan perkembangan tersebut serta adanya kasus kecelakaan di Bhopal tahun 1984, akhirnya pada akhir abad 20 berkembanglah suatu konsep keterpaduan system manajemen K3 yang berorientasi pada koordinasi dan efisiensi penggunaan sumber daya. Keterpaduan semua unit-unit kerja seperti safety, health dan masalah lingkungan dalam suatu system manajemen juga menuntut adanya kualitas yang terjamin baik dari aspek input proses dan output. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standar-standar internasional seperti ISO 9000, ISO 14000 dan ISO 18000.

12.  ERA MENDATANG

Perkembangan K3 pada masa yang akan datang tidak hanya difokuskan pada permasalahan K3 yang ada sebatas di lingkungan industri dan pekerja. Perkembangan K3 mulai menyentuh aspek-aspek yang  sifatnya publik atau untuk masyarakat luas. Penerapan aspek-aspek K3 mulai menyentuh segala sektor aktifitas kehidupan dan lebih bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat manusia serta penerapan hak asazi manusia demi terwujudnya kualitas hidup yang tinggi. Upaya ini tentu saja lebih bayak berorientasi kepada aspek perilaku manusia yang merupakan perwujudan aspek-aspek K3.

Bahaya ditempat kerja telah mulai diidentifikasi oleh para ahli ilmu kedokteran tahun 1800-an Ramuzzini (1633 – 1714) dikenal sebagai Bapak Pengobatan Kerja (Occupational Medicine). Kematian dan cacat akibat kerja saat itu memang dianggap biasa, terutama dibidang pertambangan dan pertanian. Ramuzzini adalah orang yang merekomendasikan penyelidikan kedalam sejarah kesehatan pasien.

Dengan kemajuan revolusi industri, permesinan, alat mekanikal, dan listrik telah menjadi bagian yang integral dari kehidupan kita. Mekanisasi memberikan banyak keuntungan, tetapi diiringi pula dengan meningkatnya resiko, penyakit dan cedera pada orang yang terpapar padanya. Penggunaan bahan kimia juga tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Bahn pembersih, cat, perekat, bahan campuran hanyalah sedikit dari benda yang kita gunakan sehari-hari. Tetapi pembuatan dan pemakaian dari bahan-bahan ini bisa membahayakan tubuh kita, atau bisa menimbulkan resiko kebakaran. Dengan adanya hal-hal yang merugikan diatas maka timbullah program pencegahan bahaya-bahaya yang muncul ditempat kerja tersebut dalam bentuk Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Seiring dengan laju pertumbuhan manajemen modern, maka muncul apa yang disebut Manajemen Keselamatan Kerja. Untuk dapat menuju suatu harapan yang lebih baik (selamat dan sehat) baik bersama keluarga tercinta, sahabat, tetangga, rekan kerja atau terhadap orang lain, seyogyanya kita berperilaku /tindakan yang aman seperti sopan santun, hormat menghormati dan mentaati norma-norma agama maupun norma keselamatan dan kesehatan.

1.3        PERATURAN PERUNDANGAN K3

1. Undang-undang Uap Tahun 1930, mengatur tentang keselamatan dalam pemakaian pesawat uap. Pesawat uap menurut Undang-undang ini adalah ketel uap, dan alat-alat lain yang bersambungan dengan ketel uap, dan bekerja dengan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan udara. Undang-undang ini melarang menjalankan atau mempergunakan pesawat uap yang tidak mempunyai ijin yang diberikan oleh kepala jawatan pengawasan keselamatan kerja (sekarang Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Ketenaga Kerjaan dan Pengawasan Norma Kerja-Departemen Tenaga Kerja).

2. Undang-undang nomor 3 Tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi Organisasi Perburuhan Internasional nomor 120 mengenai Higiene dalam Perniagaan dan Kantor-kantor. Undang-undang ini memberlakukan Konvensi ILO nomor 120, yang berlaku bagi badanbadan perniagaan, jasa, dan bagian bagiannya yang pekerjanya terutama melakukan pekerjaan kantor. Dalam azas umum konvensi ini diatur syarat kebersihan, penerangan yang cukup dan sedapat mungkin mendapat penerangan alam, suhu yang nyaman, tempat kerja dan tempat duduk, air minum, perlengkapan saniter, tempat ganti pakaian, persyaratan bangunan dibawah tanah, keselamatan terhadap bahan, proses dan teknik yang berbahaya, perlindungan terhadap kebisingan dan getaran, dan perlengkapan P3K.

3. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerjaterdiri dari XI bab dan 18 pasal.

  • Bab I (pasal 1) menjelaskan tentang istilah-istilah.
  • Bab II (pasal 2) tentang ruang lingkup yang meliputi keselamatan dan kesehatan kerja disemua tempat kerja baik didarat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara di wilayah Republik Indonesia.
  • Bab III (pasal 3 dan 4) mengenai syarat-syarat keselamatan kerja
  • Bab IV (pasal 5 – 8) tentang pengawasan
  • Bab V (pasal 9) tentang pembinaan K3
  • Bab VI (pasal 10) tentang P2K3
  • Bab VII (pasal 11) tentang kecelakaan kerja
  • Bab VIII (pasal 12) tentang kewajiban dan hak tenaga kerja
  • Bab IX (pasal 13) tentang kewajiban bila memasuki tempat kerja
  • Bab X (pasal 14) tentang kewajiban pengurus
  • Bab XI (pasal 15 – 18) tentang ketentuan penutup

4. Undang-undang nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, yang mengatur bahwa setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja. Undang-undang ini terdiri dari sepuluh Bab dan 35 pasal. Untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja diselenggarakan program jaminan sosial dengan mekanisme asuransi. Ruang lingkup program meliputi jaminan kecelakaan kerja,
jaminan kematian, jaminan hari tua dan jaminan kesehatan. Pengembangan program diatur dengan Peraturan Pemerintah. Jaminan kecelakaan meliputi biaya pengangkutan, pemeriksaan,pengobatan dan atau perawatan, serta rehabilitasi serta santunan berupa uang yang meliputi: sementara tidak mampu bekerja, cacat sebagian selama-lamanya, cacat total selama-lamanya baik fisik maupun mental dan santunan kematian.

5. Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan,terdiri dari 12 Bab dan 90 pasal. Menurut undang-undang ini setiap orang berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal, dan setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam pemeliharaan dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan. Dari 15 upaya kesehatan, salah satunya adalah upaya kesehatan kerja. Pada pasal 23 dinyatakan:

  • kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas
    kerja yang optimal.
  • kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan
    penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja.
  • setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
  • Ketentuan mengenai kesehatan kerja diatur dengan Peraturan

6. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang antara lain mengatur tentang Landasan, Asas dan Tujuan, Kesempatan dan perlakuan yang sama, Perencanaan tenaga kerja dan informasi ketenagakerjan, Pelatihan kerja, Penempatan tenaga kerja,Perluasan kesempatan kerja, Penggunaan tenaga kerja asing, Hubungan kerja, Perlindungan, pengupahan dan kesejahteraan,Hubungan industrial, Pemutusan hubungan kerja, Pembinaan, Pengawasan,Penyidikan Ketentuan pidana dan sanksi administratif, dan Ketentuan peralihan.  Dalam Undang–undang ini K3 diatur dalam Bab X Perlindungan, Pengupahan dan kesejahteraan Bagian I Perlindungan Paragraf 5 Keselamatan dan kesehatan kerja pasal 86 dan 87. Dalam pasal 86 disebutkan bahwa setiap pekerja berhak untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. Untuk melindungi keselamatan pekerja guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam pasal 87 disebutkan bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen K3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

Sumber : 

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

1.1    DEFINISI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Apa itu K3??

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah suatu bidang yang terkait dengan kesehatankeselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

Istilah K3 atau Keselamatan dan kesehatan kerja saat ini sudah sangat nyaring terdengar apalagi dikalang para pekerja suatu industry ataupun pabrik, dengan adanya slogan “zero accident” maka istilah K3 semakin akarab dengan telinga masyarakat. Akan tetapi, tidak bayak orang yang mengetahui apa itu K3 dan hanya mendengar sepintas mengenai istilah K3 ini.

Dibawah ini ada beberapa definisi yang menjelaskan apa itu K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja  dari berbagai ahli K3 termasuk definisi K3 menurut ILO .

1. ILO

Suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahtaraan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan diantara pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologi; dan diringkaskan sebagai adaptasi pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada jabatannya.

2. Mangkunegara (2002)

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.

3. Suma’mur (2001)

Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

4. Simanjuntak (1994)

Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.

5. Mathis dan Jackson (2002)

Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.

6. Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

7. Jackson (1999)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan

1.2    Fungsi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

  • Fungsi dari Kesehatan kerja

Identifikasi dan melakukan penilaian terhadap resiko dari bahaya kesehatan di tempat kerja memberikan saran terhadap perencanaan  dan pengorganisasian dan praktek kerja termasuk desain tempat kerja memberikan saran, informasi, pelatihan dan edukasi tentang kesehatan kerja dan APD Memantau  kesehatan para pekerja Terlibat dalam proses rehabilitasi pekerja yang mengalami sakit/kecelakaan kerja Mengelola P3K dan tindakan darurat.

  • Fungsi dari Keselamatan kerja

Antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi dan praktek yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja. Membuat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur dan program menerapkan, mendokumentasikan dan menginformasikan rekan lainnya dalam hal pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya ukur, periksa kembali  keefektifitas pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya

1.3    Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Nuraini, 2012).

Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak. (Nuraini, 2012).

Tujuan kesehatan kerja adalah :

  1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan pekerjaan ketingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun kesehatan sosial.
  2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh tindakan/kondisi lingkungan kerjanya.
  3. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaanya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan olek faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
  4. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya. Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubunganya dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang meliputi, antara lain: metode bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan, penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang.  (Nuraini, 2012).

Menurut Mangkunegara (2002) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

  1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
  2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin.
  3. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
  4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
  5. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
  6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja.
  7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

1.4    PERATURAN PERUNDANGAN K3

1. Undang-undang Uap Tahun 1930, mengatur tentang keselamatan dalam pemakaian pesawat uap. Pesawat uap menurut Undang-undang ini adalah ketel uap, dan alat-alat lain yang bersambungan dengan ketel uap, dan bekerja dengan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan udara. Undang-undang ini melarang menjalankan atau mempergunakan pesawat uap yang tidak mempunyai ijin yang diberikan oleh kepala jawatan pengawasan keselamatan kerja (sekarang Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Ketenaga Kerjaan dan Pengawasan Norma Kerja-Departemen Tenaga Kerja).

2. Undang-undang nomor 3 Tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi Organisasi Perburuhan Internasional nomor 120 mengenai Higiene dalam Perniagaan dan Kantor-kantor. Undang-undang ini memberlakukan Konvensi ILO nomor 120, yang berlaku bagi badanbadan perniagaan, jasa, dan bagian bagiannya yang pekerjanya terutama melakukan pekerjaan kantor. Dalam azas umum konvensi ini diatur syarat kebersihan, penerangan yang cukup dan sedapat mungkin mendapat penerangan alam, suhu yang nyaman, tempat kerja dan tempat duduk, air minum, perlengkapan saniter, tempat ganti pakaian, persyaratan bangunan dibawah tanah, keselamatan terhadap bahan, proses dan teknik yang berbahaya, perlindungan terhadap kebisingan dan getaran, dan perlengkapan P3K.

3. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerjaterdiri dari XI bab dan 18 pasal.

Bab I (pasal 1) menjelaskan tentang istilah-istilah.

Bab II (pasal 2) tentang ruang lingkup yang meliputi keselamatan dan kesehatan kerja disemua tempat kerja baik   didarat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara di wilayah Republik Indonesia.

Bab III (pasal 3 dan 4) mengenai syarat-syarat keselamatan kerja

Bab IV (pasal 5 – 8) tentang pengawasan

Bab V (pasal 9) tentang pembinaan K3

Bab VI (pasal 10) tentang P2K3

Bab VII (pasal 11) tentang kecelakaan kerja

Bab VIII (pasal 12) tentang kewajiban dan hak tenaga kerja

Bab IX (pasal 13) tentang kewajiban bila memasuki tempat kerja

Bab X (pasal 14) tentang kewajiban pengurus

Bab XI (pasal 15 – 18) tentang ketentuan penutup

4. Undang-undang nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, yang mengatur bahwa setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja. Undang-undang ini terdiri dari sepuluh Bab dan 35 pasal. Untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja diselenggarakan program jaminan sosial dengan mekanisme asuransi. Ruang lingkup program meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua dan jaminan kesehatan. Pengembangan program diatur dengan Peraturan Pemerintah. Jaminan kecelakaan meliputi biaya pengangkutan, pemeriksaan,pengobatan dan atau perawatan, serta rehabilitasi serta santunan berupa uang yang meliputi: sementara tidak mampu bekerja, cacat sebagian selama-lamanya, cacat total selama-lamanya baik fisik maupun mental dan santunan kematian.

5. Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan,terdiri dari 12 Bab dan 90 pasal. Menurut undang-undang ini setiap orang berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal, dan setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam pemeliharaan dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan. Dari 15 upaya kesehatan, salah satunya adalah upaya kesehatan kerja. Pada pasal 23 dinyatakan:

  • kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas
    kerja yang optimal.
  • kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan
    penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja.
  • setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
  • Ketentuan mengenai kesehatan kerja diatur dengan Peraturan

6. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaanyang antara lain mengatur tentang Landasan, Asas dan Tujuan, Kesempatan dan perlakuan yang sama, Perencanaan tenaga kerja dan informasi ketenagakerjan, Pelatihan kerja, Penempatan tenaga kerja,Perluasan kesempatan kerja, Penggunaan tenaga kerja asing, Hubungan kerja, Perlindungan, pengupahan dan kesejahteraan,Hubungan industrial, Pemutusan hubungan kerja, Pembinaan, Pengawasan,Penyidikan Ketentuan pidana dan sanksi administratif, dan Ketentuan peralihan.  Dalam Undang–undang ini K3 diatur dalam Bab X Perlindungan, Pengupahan dan kesejahteraan Bagian I Perlindungan Paragraf 5 Keselamatan dan kesehatan kerja pasal 86 dan 87. Dalam pasal 86 disebutkan bahwa setiap pekerja berhak untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. Untuk melindungi keselamatan pekerja guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam pasal 87 disebutkan bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen K3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

1.5      K3 berdasarkan industri

K3 yang spesifik dapat bervariasi pada sector dan industri tertentu. Pekerja kontruksi akan membutuhkan pencegahan bahaya jatuh, sedangkan nelayan menghadapi risik tenggelamBiro Statistik Buruh Amerika Serikat menyebutkan bahwa perikanan, penerbangan,  industri kayupertanianpertambanganpengerjaan logam, dan transportasi adalah sektor industri yang paling berbahaya.

1. Konstruksi

Konstruksi adalah salah satu pekerjaan yang paling berbahaya di dunia, menghasilkan tingkat kematian yang paling banyak di antara sektor lainnya. Risiko jatuh adalah penyebab kecelakaan tertinggi.  Penggunaan peralatan keselamatan yang memadai seperti guardrail dan helm, serta pelaksaan prosedur pengamanan seperti pemeriksaan tangga non-permanen dan scaffolding mampu mengurangi risiko kecelakaan. Tahun 2010, National Health Interview Survey mengidentifikasi faktor organisasi kerja dan psikososial dan paparan kimiawi/fisik pekerjaan yang mampu meningkatkan beberapa risiko dalam K3. Di antara semua pekerja kontruksi di Amerika Serikat, 44% tidak memiliki standar pengaturan kerja, sementara pekerja di sektor lainnya hanya 19%. Selain itu 55% pekerja konstruksi memiliki pengalaman ketidak-amanan dalam bekerja, dibandingkan 32% pekerja di sektor lainnya. 24% pekerja konstruksi terpapar asap yang bukan pekerjaannya, dibandingkan 10% pekerja di sektor lainnya.

2. Pertanian

Pekerja pertanian memiliki risiko luka, penyakit paru-paru akibat paparan asap mesin, kebisingan, sakit kulit, dan kanker akibat bahan kimia seperti pestisida. Pada pertanian industri, kecelakaan melibatkan penggunaan alat dan mesin pertanian. Kecelakaan yang paling umum adalah traktor yang terguling. Pestisida dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam pertanian juga berbahaya bagi kesehatan pekerja, mampu mengakibatkan gangguan kesehatan organ seks dan kelainan kelahiran bayi. Jumlah jam kerja para pekerja di bidang pertanian di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa 37% pekerja memiliki jam kerja 48 jam seminggu, dan 24% bekerja lebih dari 60 jam seminggu. Dipercaya tingginya jam kerja tersebut mengakibatkan tingginya risiko kecelakaan. Dari semua pekerja, 85% bekerja di luar ruangan lebih sering dibandingkan sektor lainnya yang hanya 25%.

3. Sektor jasa

Sejumlah pekerjaan di sektor jasa terkait dengan industri manufaktur dan industri primer lainnya, namun tidak terpapar risiko yang sama. Masalah kesehatan utama dari pekerjaan di sektor jasa adalah obesitas dan stres psikologis serta kelebihan jam kerja.

4. Pertambangan dan perminyakan

Pekerja di sektor perminyakan dan pertambangan memiliki risiko terpapar bahan kimia dan asap yang membahayakan kesehatan. Risiko kulit terpapar bahan kimia berbahaya, menghirup asap, hingga risiko lain seperti homesick karena lokasi kerja yang jauh dari rumah, bahkan hingga ke area lepas pantai.

Sumber :

http://realitamu.blogspot.com/2012/06/definisi-keselamatan-dan-kesehatan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_kerja

https://roysarimilda.wordpress.com/tag/fungsi-k3/

http://safelindo.blogspot.com/2008/12/peraturan-perundang-undangan-dibidang.html

Previous Older Entries